Bagikan:

JAKARTA - Pendiri Bitzlato, Anatoly Legkodymov, telah muncul di pengadilan federal New York pada hari Selasa atas tuduhan pencucian uang senilai jutaan dolar dari hasil kejahatan melalui platform tersebut.

Sebelumnya, pada pertengahan Januari, Legkodymov ditangkap di Miami atas perannya dalam menjalankan bursa mata uang kripto yang diduga memproses lebih dari 700 juta dolar AS (Rp10,7 triliun) dana ilegal. Legkodymov telah membantah semua tuduhan tersebut.

Legkodymov didakwa melakukan pengiriman uang tanpa izin dan mengoperasikan bursa yang terdaftar di Hong Kong yang gagal menerapkan perlindungan anti-pencucian uang.

Dugaan pencucian uang senilai Rp10,7 triliun tersebut diduga terkait dengan berbagai aktivitas dan pelaku kriminal, termasuk kelompok ransomware dan pengedar narkoba. Bahkan, pasar darknet terbesar Hydra, juga berasal dari Rusia, dan skema piramida kripto terbesar di Rusia, Finiko, dilaporkan terkait dengan uang tersebut.

Pada akhir Januari, empat anggota tim Bitzlato, termasuk tiga eksekutif, ditangkap di Eropa, sementara salah satu pendiri Bitzlato lainnya, Anton Shkurenko, sempat ditahan, diinterogasi, dan dibebaskan oleh pihak berwenang Rusia pada bulan Februari.

Shkurenko mengungkapkan bahwa Bitzlato berencana untuk pindah ke Rusia dan meluncurkan kembali operasinya dari sana. Meskipun penegak hukum Prancis telah menyita hot wallet platform tersebut, ia juga berjanji untuk memulihkan sebagian penarikan.

Setelah lebih dari sebulan offline, Bitzlato mulai memproses penarikan dana pelanggan pada awal Maret setelah situs webnya diturunkan oleh penyelidik di Prancis. Namun, Europol mengumumkan bahwa Bitzlato telah menukarkan lebih dari 1 miliar dolar AS (Rp15,3 triliun) uang kotor.

Ini menunjukkan bahwa Bitzlato telah terlibat dalam aktivitas pencucian uang yang signifikan dan memerlukan investigasi lebih lanjut dari otoritas yang berwenang. Kini, kita tunggu perkembangan selanjutnya dari kasus ini dan bagaimana Bitzlato akan menanggapi tuduhan yang diarahkan kepada mereka.