Runtuhnya Bank Terkait Kripto di AS Menjadi Sorotan Ekonom AS Nouriel Roubini
Ekonom Nouriel Roubini. (Foto; Dok. Express)

Bagikan:

JAKARTA - Sejumlah bank yang terkait dengan bisnis mata uang kripto dilaporkan mengalami kegagalan baru-baru ini. Bank-bank yang ramah terhadap mata uang kripto terus bertumbangan, seperti Signature Bank, Silicon Valley Bank, dan Silvergate Capital.

Penutupan bank-bank ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pengguna kripto dan mengundang berbagai reaksi, termasuk dari ekonom terkenal asal Turki-Amerika, Nouriel Roubini.

Menurut laporan U.Today, Nouriel Roubini yang dikenal kontroversial karena memprediksi krisis finansial 2008, telah memperingatkan publik tentang bahaya investasi di bidang kripto. Roubini menyebut investasi di kripto sebagai "investasi yang berbahaya dan tidak stabil." Hal ini tentu berdampak pada bank-bank yang berurusan dengan mata uang kripto, yang dianggapnya menempatkan diri mereka dalam risiko.

Dalam sebuah tweet yang dilansir pada hari Senin, Nouriel Roubini menertawakan runtuhnya beberapa bank yang terkait dengan kripto. "Semua bank yang melakukan bisnis kripto runtuh. Pembebasan yang bagus," tulisnya. Komentar tersebut menunjukkan keyakinannya bahwa pasar yang lebih luas untuk mata uang kripto akan mengalami keruntuhan.

Kegagalan Signature Bank, sebuah lembaga keuangan yang berbasis di New York, juga menjadi sorotan. Bank ini memiliki total aset sekitar 110,36 miliar dolar AS (Rp1,7 kuadriliun) dan total simpanan sekitar 88,59 miliar dolar AS (Rp1,3 kuadriliun) pada akhir Desember 2022.

Bank ini telah menjadi institusi perbankan terbesar yang menawarkan deposito mata uang kripto. Dengan penutupan bank ini oleh regulator negara bagian pada 12 Maret 2023, Signature Bank menjadi bank terbesar ketiga yang mengalami kegagalan di AS.

Reaksi Nouriel Roubini atas kegagalan bank-bank yang terkait dengan mata uang kripto ini menjadi sorotan. Roubini meramalkan bahwa seluruh industri mata uang kripto akan "punah" karena tingginya risiko yang terlibat dan memperingatkan bahwa perusahaan-perusahaan kripto terkemuka lainnya beresiko mengalami kebangkrutan. "Jangan percaya pada hype," tegas Roubini dalam sebuah wawancara di CNBC. "Ini akan menjadi gelembung spekulatif terbesar dalam sejarah manusia."

Meski kepercayaan Nouriel Roubini terhadap investasi di kripto cukup kontroversial, namun kegagalan bank-bank yang terkait dengan mata uang kripto telah menunjukkan adanya risiko besar di dalam industri ini. Seiring dengan meningkatnya penggunaan dan popularitas kripto, tantangan dan risiko yang terkait juga semakin besar.