CEO Microsoft Hina Produknya Sendiri, Sebut Cortana, Juga Siri dan Alexa Bodoh!
Ilustrasi Cortana (foto: dok. Istimewa)

Bagikan:

JAKARTA - Asisten suara memang cukup berkembang pesar di pasaran, tetapi hal itu tidak menarik bagi CEO Microsoft, Satya Nadella, yang menyebut teknologi seperti itu bodoh.

Nadella dalam wawancaranya dengan FT, menyatakan asisten suara pertama seperti Siri, Alexa, Cortana dan Google Assistant bodoh seperti batu.

"Mereka semua bodoh seperti batu. Baik itu Cortana atau Alexa atau Google Assistant atau Siri, semua ini tidak berfungsi. Kami memiliki produk yang seharusnya menjadi front-end baru untuk banyak (informasi) yang tidak berfungsi," ujar Nadella.

Siri milik Apple, Alexa dari Amazon, Google Assistant dan Cortana yang dibesut Microsoft digunakan oleh orang-orang bahkan hingga hari ini. Menurut Nadella, tidak ada yang namanya asisten digital fungsional.

Dia menanbahkan, ada produk yang dikembangkan untuk melayani sebagai portal baru untuk banyak data, tapi itu cacat.

Pada 2014, Microsoft merilis Cortana sebagai asisten produktivitas virtual yang antara lain dapat bereaksi terhadap kueri, menjadwalkan rapat rutin, dan membuat catatan.

Namun, karena kurangnya kesuksesan ponsel cerdas, Microsoft, tidak seperti Apple dan Google, perusahaan sangat bergantung pada pihak ketiga untuk mengimplementasikan Cortana, seperti dikutip dari Mashable, Rabu, 8 Maret.

Berdasarkan penelitian oleh Insider Intelligence, di 2018, hanya 2 persen orang di seluruh dunia yang mengandalkan Cortana sebagai asisten suara utama mereka.

Microsoft berhenti mendukung aplikasi untuk Android dan iOS pada 2021 karena Nadella tidak lagi melihat produk tersebut sebagai ancaman bagi Alexa atau Google Assistant.

Dirilisnya ChatGPT milik OpenAI pada November tahun lalu, minat terhadap AI generatif telah meroket, Nadella menganggapnya sebagai waktu yang tepat untuk lebih maju.

Bahkan, ChatGPT berhasil mendapatkan 100 juta pengguna hanya dalam dua bulan, itu menjadi aplikasi internet dengan pertumbuhan tercepat.

Melihat itu, Microsoft telah menginvestasikan 1 miliar dolar AS (Rp15,4 triliun) di OpenAI. Perusahaan juga meluncurkan mesin pencari baru, Bing berdasarkan teknologi sama, dan dikatakan lebih kuat dibandingkan ChatGPT.