Bagikan:

JAKARTA - Twitter secara permanen memblokir permanen akun Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump (@realDonaldTrump). Artinya Trump tidak akan bisa lagi nge-tweet untuk selama-lamanya. 

Twitter sebelumnya, sudah memperingatkan Trump untuk mematuhi peraturan mereka untuk tidak memposting tweet yang bernada provokasi. Bahkan Twitter sudah memberikan evaluasi usai mensuspend akun Trump selama 12 jam. 

"Setelah meninjau lebih jauh dari Tweet terbaru dari @realDonaldTrump dan konteks di sekitarnya, kami memutuskan untuk menangguhkan akun tersebut secara permanen karena risiko hasutan lebih lanjut untuk melakukan kekerasan," tulis Twitter dalam keterangan resminya, Sabtu, 9 Januari. 

"Dalam konteks peristiwa mengerikan minggu ini, kami menjelaskan pada hari Rabu bahwa pelanggaran tambahan terhadap Peraturan Twitter berpotensi mengakibatkan tindakan ini," kicau @TwitterSafety.

Artinya Trump tidak akan bisa lagi mengakses akun pribadinya tersebut. Twitter juga menghapus nama dan gambar profil Donald Trump dalam daftar pencarian orang.

Twitter mencatat, pada 8 Januari, Trump mengunggah cuitan "75.000.000 Patriot Amerika yang hebat yang memilih saya, AMERICA FIRST, dan MAKE AMERICA GREAT AGAIN, akan memiliki GIANT VOICE di masa depan. Mereka tidak akan dihormati atau diperlakukan tidak adil dengan cara, bentuk, atau bentuk apa pun!!!"

Tak lama kemudian, Trump mencuit, "Kepada semua yang bertanya, saya tidak akan menghadiri pelantikan pada 20 Januari." Terkait kedua pernyataan tersebut, Twitter menilai jika Presiden Trump tidak berencana untuk memfasilitasi "Proses transisi yang tertib."

Hal itu mendorong kekhawatiran Twitter, jika pernyataan Trump yang tidak akan menghadiri pelantikan Joe Biden akan ditafsirkan oleh sejumlah pendukungnya sebagai konfirmasi lebih lanjut bahwa proses pemilihan presiden AS tersebut tidak sah. 

Mengingat kejadian sebelumnya, Trump men-tweet pesan yang mendorong non-kekerasan, meskipun ia kemudian merilis pesan video yang juga menegaskan kembali klaimnya yang tidak berdasar bahwa pemilu itu dicuri darinya dan mengatakan kepada perusuh “kami mencintaimu.”

Atas tindakan tersebut, Twitter menangguhkan akun pribadi milik Donald Trump selama 12 jam. Twitter sendiri juga sudah memperingatkan, pelanggaran kebijakan di masa depan akan mengakibatkan akun Trump diblokir secara permanen.