Perdana Menteri Kanada Kritik Google yang Blokir Konten Berita sebagai Respon atas RUU <i>Online News</i> Act
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, sesalkan langkah Google. (foto: twitter @CanadianPM)

Bagikan:

JAKARTA - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan pada Jumat 24 Februari bahwa usaha Alphabet Inc's Google untuk memblokir konten berita itu adalah "kesalahan yang sangat buruk". Hal ini dilakukan Google sebagai reaksi terhadap undang-undang pemerintah Kanada yang akan memaksa perusahaan teknologi raksasa tersebut membayar penerbit di Kanada untuk konten berita.

Google mengatakan pada minggu ini bahwa mereka sedang menguji pemblokiran akses beberapa pengguna Kanada ke berita sebagai respons potensial terhadap "Online News Act" pemerintah Trudeau, yang diharapkan akan menjadi undang-undang.

Jika UU ini disahkan, Google harus melakukan negosiasi komersial dengan penerbit berita dan membayar mereka untuk konten yang ditampilkan di layanan mereka.

Trudeau, berbicara kepada wartawan di Toronto, mengatakan bahwa pemblokiran berita di Kanada adalah masalah yang "mengganggunya".

"Saya benar-benar terkejut bahwa Google telah memutuskan bahwa mereka lebih memilih mencegah warga Kanada mengakses berita daripada membayar jurnalis untuk pekerjaan yang mereka lakukan," kata Trudeau, seperti dikutip Reuters.

"Saya pikir itu adalah kesalahan yang sangat buruk dan saya tahu bahwa masyarakat Kanada mengharapkan jurnalis dibayar dengan baik untuk pekerjaan yang mereka lakukan."

Google tidak segera menanggapi permintaan untuk memberikan komentar.

"Online News Act," yang diperkenalkan oleh pemerintahan Liberal Trudeau tahun lalu, menciptakan aturan untuk platform seperti Facebook milik Meta  dan Google untuk bernegosiasi dan membayar penerbit berita.

Facebook juga telah menyatakan keprihatinan tentang undang-undang ini dan memperingatkan bahwa mereka mungkin terpaksa memblokir berbagi berita di platform mereka.

Undang-undang ini disahkan oleh Dewan Rakyat Kanada pada Desember 2022 dan saat ini berada di majelis tinggi yang tidak dipilih di parlemen, yang selama ini jarang memblokir undang-undang yang disetujui oleh dewan rendah.

Aturan ini bertujuan untuk membantu industri berita Kanada, yang meminta regulasi perusahaan teknologi, dengan menyebutkan kerugian keuangan yang semakin meningkat sementara Facebook dan Google terus mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar dari pendapatan iklan online.

Proposal Ottawa ini mirip dengan undang-undang yang diloloskan Australia pada tahun 2021, yang juga memicu ancaman dari Google dan Facebook untuk memangkas layanan mereka. Keduanya akhirnya menyetujui kesepakatan dengan perusahaan media Australia setelah serangkaian amendemen dilakukan pada undang-undang tersebut.