Bagikan:

JAKARTA - Pendiri Spotify, Daniel Ek, mulai  memasuki industri perawatan kesehatan. Sebuah pos yang dibagikan di LinkedIn menyebut Ek sebagai salah satu pendiri sebuah startup, bernama Neko Health, yang memiliki spesialisasi dalam menyediakan pemindaian tubuh yang didukung oleh kecerdasan buatan (AI). Hal ini pertama kali dilaporkan  oleh outlet berita Eropa Sifter dan Tech.eu.

“Setelah empat tahun penelitian intensif dan pengembangan produk, kami secara resmi meluncurkan Neko Health hari ini,” tulis postingan tersebut. “Perusahaan ini didirikan oleh Hjalmar Nilsonne dan Daniel Ek dengan visi untuk menciptakan sistem perawatan kesehatan yang dapat membantu masyarakat tetap sehat melalui tindakan pencegahan dan deteksi dini.”

Menurut versi terjemahan dari situs web Neko Health, pemindai seluruh tubuh non-invasif perusahaan Swedia ini dapat mendeteksi dan mengukur pertumbuhan tanda lahir, ruam, dan bintik-bintik penuaan. Ini juga menggunakan pemindai terpisah untuk mendeteksi kelainan pada fungsi jantung, tekanan darah, dan denyut nadi di seluruh tubuh.

Neko mengatakan pemindai tubuh 360 derajat perusahaan dilengkapi dengan lebih dari 70 sensor yang mengumpulkan lebih dari "50 juta titik data pada kulit, jantung, pembuluh darah, pernapasan, mikrosirkulasi, dan lainnya."

Data ini kemudian dianalisis oleh "sistem bertenaga AI belajar mandiri" yang menjabarkan hasil untuk dokter dan pasien. Klien mendapatkan hasil pada janji temu mereka, dan bahkan dapat melihat dan melacak hasil mereka pada aplikasi yang menyertainya.

“Misi kami adalah membangun sistem perawatan kesehatan proaktif, yang berfokus pada pencegahan penyakit,” tulis Nilsonne dalam postingan di LinkedIn, mengutip kenaikan biaya perawatan kesehatan di Swedia dan Uni Eropa.

Pemindaian seluruh tubuh, yang menurut Neko hanya memakan waktu beberapa menit, saat ini terbuka untuk umum di Swedia dengan biaya 2.000 SEK (atau sekitar Rp2,8 juta). Pada saat penulisan ini, scan tersebut saat ini sudah terjual habis.

Terjunnya Ek ke dalam industri perawatan kesehatan bukanlah hal yang mengejutkan. Desas-desus tentang startup tersebut telah beredar sejak November, dan Ek telah lama mengisyaratkan untuk terlibat dalam perawatan kesehatan.

Pada 2013, sebuah laporan dari The Financial Times mengungkapkan bahwa Ek "menghabiskan waktu luangnya untuk memikirkan cara memperbaiki sistem perawatan kesehatan yang 'kacau'". “Saya bukan penemunya, tapi saya mungkin orang yang cukup bodoh untuk melawan sistem dan mencoba mengalahkannya dengan caranya sendiri,” katanya saat itu.

Jelas terlalu dini untuk mengetahui dampak apa yang dapat ditimbulkan Neko Health pada industri perawatan kesehatan, tetapi kedengarannya menjanjikan. Teknologi serupa telah muncul di masa lalu, kala Facebook dan Universitas New York bekerja sama untuk membuat pemindaian MRI lebih cepat menggunakan AI, dan para peneliti mengembangkan teknologi AI yang memindai retina Anda dan memprediksi risiko penyakit jantung Anda.

Namun Neko Health menggunakan teknologi ini dalam skala yang lebih besar dan lebih mudah diakses, dan menarik untuk memikirkan potensinya.