National Bank of Kazakhstan Luncurkan Proyek CDBC Digital Tenge, Pertama di Asia Tengah
National Bank of Kazakhstan (NBK) telah meluncurkan proyek percontohan mata uang digital bank sentral (CBDC). (foto: twitter @binance)

Bagikan:

JAKARTA - National Bank of Kazakhstan (NBK) telah meluncurkan proyek percontohan mata uang digital bank sentral (CBDC), “digital tenge,”. Ini diketahui  menurut sebuah laporan yang diterbitkan bersama oleh bank dan Binance pada 3 Februari.

Laporan tersebut mengamati pendekatan global terhadap regulasi aset digital, industri aset digital, dan keuangan terdesentralisasi (DeFi) di Asia Tengah dan Persemakmuran Negara-Negara Merdeka.

Dalam pengantar laporannya, wakil gubernur NBK Berik Sholpankupov menulis tentang visi bank tentang “kolaborasi antara keuangan tradisional dan DeFi” yang dapat meningkatkan inklusi keuangan dan mendukung perdagangan internasional.

“Di Kazakhstan, kami juga memulai proyek R&D praktis untuk mengeksplorasi bagaimana CBDC – Digital Tenge kami, dapat menjembatani dunia kripto dengan infrastruktur pembayaran fiat tradisional,” ungkap Berik Sholpankupov, dikutip Cointelegraph.

Pernyataan Sholpankupov menegaskan bahwa NBK tepat waktu dengan rencana yang ditetapkan dalam peta jalan resminya. Kazakhstan mengumumkan proyek tenge digitalnya pada tahun 2020. Proyek ini akan berjalan hingga akhir tahun 2025.

“Inisiatif Digital Tenge CDBC […] Sudah dalam tahap uji coba menggunakan lingkungan yang terkendali, konsumen dan pedagang nyata. Saat ini, BNB Chain dan NBK sedang menguji integrasi CBDC dengan blockchain terdesentralisasi publik [BNB] untuk menjembatani kesenjangan lebih jauh antara perbankan tradisional dan ekosistem kripto,” ujar Sholpankupov.

Otoritas Jasa Keuangan Astana (ASFA) Kazakhstan memberi Binance lisensi permanen untuk mengelola platform aset digital dan menyediakan layanan kustodian pada Oktober 2022. Belakangan bulan itu, NBK mengatakan akan mengintegrasikan CBDC-nya ke dalam Rantai BNB.

Pada 27 Januari, ASFA menerbitkan makalah konsultasi yang memeriksa kekurangan kerangka regulasi Fasilitas Perdagangan Aset Digital (DATF) Pusat Keuangan Internasional Astana, yang dikembangkan pada 2018. Laporan tersebut menyarankan langkah-langkah mitigasi risiko tambahan dan potensi