Twitter Hentikan MyDogeTip untuk Perangi Spam
MyDogeTip dibekukan oleh Twitter. (Foto; Dok. Bitcoinist)

Bagikan:

JAKARTA - Raksasa media sosial Twitter dilaporkan mematikan bot yang memungkinkan pengguna untuk memberikan tip dalam meme kripto Dogecoin (DOGE) kepada orang lain. Penghapusan ini merupakan bagian dari upaya Twitter untuk memerangi spam otomatis.

Menurut salah satu perancang program ini, bot tersebut dibersihkan bersama dengan banyak robot lainnya sebagai bagian dari kebijakan baru Twitter untuk memerangi spam otomatis.

Programmer, yang pada bulan Januari lalu membuat Musk menggandakan makan Happy Meal di TV jika raksasa makanan cepat saji McDonald's mulai menerima DOGE, mengatakan bahwa satu-satunya penggunaan bot tersebut adalah untuk memberi tip kepada orang lain di DOGE.

"Hai Elon Musk, bot pemberian tip kami, MyDogeTip, ditangguhkan dalam pembersihan bot Twitter baru-baru ini. Bot ini adalah bot yang bagus dan baru saja digunakan untuk memberikan tip kepada Doge untuk mendukung pembuat konten di Twitter."

Meskipun Twitter mengizinkan pengguna untuk saling memberi tip dalam Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) tahun lalu, Dogecoin tidak pernah secara resmi ditambahkan ke dalam daftar meskipun Musk adalah pendukung DOGE.

Pembersihan bot tersebut juga menyebabkan reaksi keras dari komunitas Dogecoin. Menurut akun Twitter MyDogeCTO, menghapus bot tanpa membuat penggantinya akan menghina komunitas DOGE.

"Jika Dukungan Twitter akan menutup MyDogeTip, mereka sebaiknya membuat sesuatu yang LUAR BIASA untuk Dogecoin... Karena jika tidak, itu adalah penghinaan yang luar biasa bagi komunitas DOGE," tulis @MyDogeCTO, 1 Februari 2023.

Dia mengaku telah menghubungi bagian dukungan Twitter dan meminta mereka untuk menyelesaikan masalah ini karena dia yakin bot tersebut telah dihapus secara tidak sengaja.

"Saya telah mengajukan banding dan menunggu kabar selanjutnya. Kami telah bekerja sama dengan TwitterSupport di masa lalu dan selalu mematuhi pedoman mereka. Dugaan saya, ini adalah sebuah kesalahan atau serangan pelaporan massal!" tulisnya, sebagaimana dikutip dari DailyHodl.