JAKARTA – Raksasa kartu kredit Visa, yang dipimpin oleh Al Kelly, menyatakan bahwa perusahaannya akan terus mengejar peluang dalam teknologi blockchain untuk mendukung pembayaran generasi berikutnya. Dia juga menilai potensi stablecoin dan CBDC.
Pernyataan ini dikeluarkan dalam pertemuan pemegang saham tahunan Visa yang dilakukan melalui panggilan telepon pada 24 Januari. CEO Al Kelly juga menyampaikan rencana perusahaan dalam menangani Mata Uang Digital Bank Sentral (CBDC) dan stablecoin swasta. Al Kelly akan mengundurkan diri dari posisinya sebagai CEO Visa pada 1 Februari.
Kepada Business Times, Kelly mengatakan bahwa "Ini masih sangat awal, tetapi kami terus percaya bahwa stablecoin dan Mata Uang Digital Bank Sentral memiliki potensi untuk memainkan peran yang berarti dalam ruang pembayaran, dan kami memiliki sejumlah inisiatif yang sedang berlangsung."
"Kami telah melakukan investasi dalam jumlah yang tidak sedikit dalam dana dan perusahaan kripto karena kami ingin berinvestasi dalam ekosistem pembayaran," jelas CEO Visa, pada 24 Januari 2023.
Visa mengonfirmasi bahwa neraca keuangan perusahaan tidak terpengaruh oleh beberapa "kegagalan besar" yang mengguncang dunia kripto sepanjang tahun 2022. Saat ini perusahaan fokus menjaga integritas sistem pembayaran dan reputasi merek dalam hal kepercayaan.
BACA JUGA:
Selama bertahun-tahun, Visa telah mengerjakan sejumlah inisiatif terkait kripto, salah satunya adalah proyek interoperabilitas blockchain yang dinamai inisiatif Universal Payment Channel (UPC). Namun, Visa belum memberikan pembaruan tentang proyek ini selama lebih dari 12 bulan.
Melansir Cointelegraph, Visa mengumumkan rencana untuk memungkinkan tagihan otomatis dibayarkan dari dompet berbasis Ethereum milik pengguna. Perusahaan juga telah meluncurkan beberapa kartu debit mata uang kripto "tanpa biaya" akhir-akhir ini, termasuk perjanjian yang sekarang dihentikan dengan FTX dan kemitraan dengan Blockchain.com yang masih berlaku.
Meskipun laporan tahunan Visa hanya menyertakan data hingga 30 September, informasi lebih lanjut mungkin akan terungkap dalam panggilan pendapatan Visa Q1 2023.
Presiden Visa Ryan McInerney akan menggantikan Al Kelly sebagai CEO pada 1 Februari, sementara Kelly akan tetap menjabat sebagai ketua eksekutif. McInerney tampaknya memiliki pandangan yang sama dengan Kelly terkait solusi pembayaran bertenaga blockchain.
Dalam sebuah wawancara dengan Fortune pada November 2022, McInerney mengatakan Visa masih memiliki "14 triliun dolar uang tunai di luar sana yang dibelanjakan oleh konsumen yang dapat didigitalkan" dan mereka terus mengeksplorasi di mana pembayaran kripto dapat dimanfaatkan dengan baik.