Bagikan:

JAKARTA – Masyarakat dunia harus bersiap untuk perubahan mendasar dalam uang dan pembayaran. Ini dikatakan oleh  John Williams, Presiden dan CEO Federal Reserve Bank of New York,  kepada pejabat bank sentral, akademisi, dan pemimpin industri keuangan dari seluruh dunia pada  Rabu, 1 Juni.

Williams menyampaikan pidato pembukaan pada lokakarya khusus undangan, tentang implementasi kebijakan moneter yang diselenggarakan bersama oleh Fed New York dan Universitas Columbia.

Bankir sentral mengabaikan banyak ruang aset digital dengan pengamatan satu kalimat bahwa tidak semua cryptocurrency didukung oleh aset non-crypto. Namun mata uang digital bank sentral (CBDC) dan stablecoin yang didukung oleh aset likuid yang aman memiliki potensi untuk inovasi.

Williams tidak merinci kemungkinan dampak mata uang digital di masa depan. Sebaliknya, ia mengontekstualisasikan perubahan potensial dengan menunjukkan efek dari pengenalan perjanjian pembelian kembali semalam (ON RRP) pada tahun 2014. Dengan  2 triliun dolar AS perjanjian ON RRP dipertahankan, mereka telah secara dramatis mengubah struktur neraca Fed.

ON RRP adalah perjanjian bahwa bank Federal Reserve akan menjual sekuritas ke lembaga keuangan yang memenuhi syarat dan membelinya kembali keesokan harinya dengan tujuan menjaga tingkat dana federal dalam kisaran target. Destabilisasi suku bunga adalah salah satu efek potensial dari pengenalan CBDC.

Williams menekankan, peran bank sentral tetap sama, terlepas dari perubahan teknologi. “Sebagai bankir sentral, sangat penting bagi kami untuk tetap fokus dalam menjalankan tanggung jawab kami, sambil tetap mengikuti perkembangan dunia di sekitar kami,” ujar Williams seperti dikutip Cointelegraph.

Pengenalan CBDC A.S. telah menjadi topik banyak diskusi dan kontroversi di dalam pemerintahan. The Fed telah berulang kali menyatakan bahwa idealnya, ia akan memiliki mandat kongres sebelum mengeluarkannya.