Setelah Bing dan Outlook, Microsoft Akan Bawa ChatGPT ke Azure
Microsoft berencana akan mengintegrasikan ChatGPT besutan OpenAI ke dalam layanan Azure.(foto: dok. microsoft)

Bagikan:

JAKARTA - Setelah Bing dan Outlook, Microsoft juga berencana akan mengintegrasikan ChatGPT besutan OpenAI ke dalam layanan Azure-nya.

Azure adalah rangkaian layanan Cloud Computing yang terus berkembang untuk membantu organisasi menghadapi tantangan bisnis.

Selama Build 2022, Microsoft meningkatkan Layanan Kognitif Azure dengan Layanan Azure OpenAI. Penyempurnaan ini dirancang untuk membantu pengembang dalam menerapkan model berkualitas tinggi secara efisien dan bertanggung jawab sebagai API dan menggabungkan kemampuan bahasa ke dalam produk mereka.

Perusahaan telah mengumumkan ketersediaan umum layanan Azure OpenAI yang sebelumnya dalam pratinjau. Bersamaan dengan pengumuman ini, CEO Microsoft, Satya Nadella lebih lanjut menyoroti ada rencana untuk memasukkan chatbot ChatGPT sebagai bagian dari layanan Azure.

Artinya, lebih banyak bisnis dapat mendaftar untuk menggunakan model bahasa besar (LLM) yang dihosting dan dilatih oleh Azure OpenAI, seperti GPT-3.5, DALL•E 2, Codex dan GitHub Copilot AI.

Microsoft telah bekerja sama dengan OpenAI sejak 2019 ketika mereka bermitra dan Microsoft membutuhkan OpenAI untuk menggabungkan kemampuan AI baru ke dalam Azure.

Melansir berbagai sumber, Rabu, 18 Januari, dan seperti yang terlihat sekarang, Microsoft dilaporkan akan menyuntikkan investasi tambahan 10 miliar dolar AS setara Rp150 triliun dengan OpenAI untuk menambahkan kemampuan ChatGPT ke produk dan layanannya.

Sebelumnya, perusahaan juga sedang berupaya menambahkan fitur ChatGPT ke aplikasi Office-nya yang, pada gilirannya, akan membantu pengguna membuat teks secara otomatis menggunakan petunjuk bahasa alami.

Pun untuk meningkatkan pengalaman pencarian di Bing, Microsoft akan memasukkan fitur ChatGPT dengan tujuan membantu pengguna menghasilkan tanggapan seperti manusia daripada hanya menampilkan tautan biasa.