NASA Kembali Temukan Planet Layak Huni yang Memiliki Air, 95 Persen Mirip Bumi!
NASA telah menemukan planet ekstrasurya kedua yang mungkin pernah menampung kehidupan. (foto: dok. NASA)

Bagikan:

JAKARTA - National Aeronautics and Space Administration (NASA) telah menemukan planet ekstrasurya kedua yang mungkin pernah menampung kehidupan. Uniknya, planet ini memiliki ukuran yang 95 persen serupa dengan Bumi.

Dijuluki TOI 700 e, planet itu terletak sekitar 100 tahun cahaya dari Bumi di zona layak huni bintang kerdil merah yang mengorbitnya TOI 700.

TOI 700 e merupakan planet keempat yang pernah ditemukan. Dengan kedekatan itu, diklaim terdapat air di permukaanya, menunjukkan mungkin cocok untuk kehidupan layaknya di Bumi atau bahkan pernah ada kehidupan di sana. Semua planet ekstrasurya ini ditemukan oleh Transiting Exoplanet Survey Satellite NASA atau misi TESS.

"Ini adalah salah satu dari sedikit sistem dengan banyak, planet kecil, zona layak huni yang kita ketahui," kata penulis studi utama Emily Gilbert, seorang postdoctoral fellow di NASA's JPL di Pasadena, California, AS dalam sebuah pernyataan.

NASA percaya itu adalah planet berbatu yang 95 persen mirip dengan ukuran Bumi. Sebuah planet tetangga dengan karakteristik pembawa kehidupan yang serupa diidentifikasi oleh TESS pada 2020.

Secara keseluruhan, satelit tersebut telah menemukan 285 exoplanet yang dikonfirmasi dan lebih dari 6.000 kandidat. TESS menemukan planet dengan melihat perubahan kecerahan bintang besar selama sekitar satu bulan setiap kali.

Fluktuasi itu menunjukkan, sebuah planet telah lewat di antara teleskopnya dan bintang-bintang, yang disebut transit. Dua exoplanet yang tersisa dalam sistem TOI 700 mengorbit terlalu dekat dengan bintang sehingga tidak menyerupai Bumi.

Salah satu planet, TOI 700 b, berukuran 90 persen ukuran Bumi dan mengorbit bintang setiap 10 hari Bumi. TOI 700 c berukuran 2,5 kali lebih besar dari Bumi dan mengakhiri orbitnya setiap 16 hari.

NASA mengatakan planet-planet cenderung terkunci secara pasang surut, yang berarti mereka berputar hanya sekali per orbit sehingga satu sisinya selalu menghadap bintang, seperti halnya satu sisi Bulan selalu mengarah ke Bumi.

Sebagai perbandingan, dua planet yang mungkin layak huni, TOI d dan e, memiliki orbit yang lebih panjang masing-masing 37 hari dan 28 hari.

“Itu membuat sistem TOI 700 menjadi prospek yang menarik untuk tindak lanjut tambahan. Planet e berukuran sekitar 10 persen lebih kecil dari planet d, jadi sistem ini juga menunjukkan bagaimana pengamatan TESS tambahan membantu kita menemukan dunia yang semakin kecil," ujar Gilbert dikutip dari CNN Internasional, Kamis, 12 Januari.

Bintang kerdil merah seperti TOI 700 adalah hal yang umum di alam semesta, dan banyak yang telah ditemukan menampung planet ekstrasurya dalam beberapa tahun terakhir, seperti sistem TRAPPIST-1 dan tujuh exoplanetnya yang akan diamati oleh Teleskop James Webb Space.

Penemuan planet keempat diumumkan kemarin pada pertemuan ke-241 American Astronomical Society di Seattle, AS dan sebuah studi tentang planet ekstrasurya telah diterima untuk dipublikasikan oleh The Astrophysical Journal Letters.