Kaleidoskop 2022: Misi ke Bulan Dimulai Sebagai Permulaan untuk Kirim Astronot Wanita dan Luar Angkasa Kedatangan Tamu Baru
Stasiun Tiangong China / dok. IST

Bagikan:

JAKARTA - Sepanjang 2022, luar angkasa terus kedatangan tamu dari Bumi. Karena ia banyak menyimpan misteri, maka tak ayal manusia terus berupaya menguak apakah ada kehidupan lain selain di planet ini.

Berbagai macam misi ditempuh oleh negara yang memiliki badan antariksa, termasuk National Aeronautics and Space Administration (NASA), The State Space Corporation atau Roscosmos (Rusia), European Space Agency (ESA), China National Space Administration (CNSA), Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) dan Mohammed Bin Rashid Space Centre (MBRSC).

Salah satu misi ambisius yang telah dilaksanakan tahun ini adalah mengorbit Bulan, dilakukan NASA pada misi tanpa awak Artemis I dengan mengirimkan pesawat ruang angkasa Orion yang diluncurkan oleh roket Space Launch Systems (SLS) pada 16 November lalu.

Kemudian, tahun ini juga menjadi sejarah bagi CNSA yang merampungkan Stasiun Luar Angkass Tiangong-nya untuk menyalip kesuksesan Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS) yang dihuni oleh astronot NASA dan mitra internasionalnya.

Ini baru sebagian misi yang kita bahas, masih banyak misi luar angkasa yang telah sukses di tahun ini. Tak perlu berlama-lama, simak di bawah ini beragam misi luar angkasa yang sukses meluncur di 2022.

1. Teleskop Ruang Angkasa James Webb Mulai Pantau Alam Semesta

Teleskop Webb atau yang kerap dijuluki obervatorium raksasa ini merupakan proyek miliaran dolar NASA, dan telah berulang kali mengejutkan dunia dengan misinya yang memantau alam semesta ini.

Diluncurkan pada 25 Desember 2021, ia memulai perjalanan ke lokasi tempat pengamatannya Lagrange point 2 (L2), hampir 1 juta mil dari Bumi. Teleskop Webb bertengger dengan memanfaatkan gravitasi bumi dan Matahari. Kemudian, menyebarkan cermin mirip sarang lebah dan melakukan serangkaian pengujian instrumen.

Bukan prestasi kecil yang dicapai Teleskop Webb, ia kerap menghasilkan gambar berkualitas dari planet, galaksi, dan objek lain mulai 12 Juli tahun ini.

Sekarang, Teleskop Webb dituntut untuk melihat kembali alam semesta lebih dalam. Diperkirakan, alat pemantau ini akan bertahan hingga 20 tahun ke depan.

2. China Rampungkan Tiangong

Meski ada larangan kerja bilateral antara AS dengan China, tak membuat Negara Tirai Bambu itu menyerah, ia kemudian membangun stasiun antariksa Tiangong pada 2022.

Tiangong bersifat modular, mirip dengan ISS, dan sekarang memiliki modul inti Tianhe dan dua laboratorium Wentian serta Mengtian.

Stasiun luar angkasa itu berbentuk T dengan modul inti di tengah dan kapsul lab di setiap sisi. Setiap modul akan memiliki ukuran lebih dari 20 ton. Saat stasiun berlabuh dengan pesawat luar angkasa berawak dan kargo, beratnya bisa mencapai hampir 100 ton. Ukurannya kira-kira seperlima ukuran ISS.

Stasiun tersebut akan beroperasi di orbit rendah Bumi pada ketinggian dari 340 km hingga 450 km. Ini memiliki umur yang dirancang 10 tahun, tetapi diklaim ia bisa bertahan lebih dari 15 tahun dengan pemeliharaan dan perbaikan yang tepat.

Sama seperti ISS, Tiangong juga akan dihuni taikonauts (astronot China) dan mungkin menjadi tuan rumah misi komersial juga.

Taikonaut Shenzhou 14 China adalah kunci untuk menyelesaikan stasiun, menghabiskan lebih dari enam bulan di luar angkasa sebelum mendarat di Bumi pada 4 Desember. Anggota kru dalam misi itu adalah Chen Dong, Liu Yang, dan Cai Xuzhe.

3. Cegah Kiamat dengan Pesawat DART

Tepat pada September lalu, pesawat ruang angkasa Double Asteroid Redirection Test (DART) NASA berhasil mengenai target asteroidnya Dimorphos, setelah 10 bulan terbang di luar angkasa.

Ini adalah upaya pertama NASA memindahkan asteroid di luar angkasa untuk pertahanan planet. Dimorphos sendiri adalah benda kecil dengan diameter hanya 530 kaki. Ia mengorbit asteroid lebih besar, 2.560 kaki yang disebut Didymos, keduanya tidak membahayakan Bumi.

Perjalanan satu arah misi tersebut mengonfirmasi NASA dapat berhasil menavigasi pesawat ruang angkasa yang sengaja bertabrakan dengan asteroid untuk membelokkannya, sebuah teknik yang dikenal sebagai tumbukan kinetik.

4. Rusia Ogah Jalin Kerja Sama dengan Eropa

Akibat invasi Rusia ke Ukraina, menyebabkan sebagian besar kemitraan luar angkasa dengan negara tersebut terputus, selain dari ISS. Rusia juga mengancam akan menjatuhkan satelit komersial AS yang mengamati perang dari orbit.

Selain itu, mengutip Space, Jumat, 30 Desember, misi ExoMars Rosalind Franklin ke Mars harus mundur dari tanggal peluncuran yang direncanakan pada hampir menit terakhir, setelah invasi mendorong ESA untuk berpaling dari roket dan pendarat yang disediakan Rusia.

Pada November, negara-negara anggota ESA memilih anggaran 17 miliar euro yang memecahkan rekor dalam tiga tahun ke depan untuk sebagian, menyelamatkan misi dan memberikannya perangkat keras non-Rusia baru.

OneWeb juga melihat perubahan misi di menit-menit terakhir ketika satu set 36 satelit, yang awalnya menuju luar angkasa dari Baikonur yang dikuasai Rusia, Kazakhstan, tiba-tiba lepas landas dari landasan peluncuran bersama dengan roket Rusia.

Bahkan, OneWeb juga tidak pernah mendapatkan satelitnya kembali. Sekarang, perusahaan tersebut membangun konstelasinya melalui pemasok lain, termasuk pada roket Falcon 9 melalui pesaingnya SpaceX.

5. Ingenuity Unjuk Gigi di Luar Ekspektasi

Helikopter Ingenuity di Mars adalah salah satu sorotan tak terduga dari misi penjelajah Perseverance yang lebih besar yang mendarat di Kawah Gale pada Februari 2021. Ingenuity adalah drone pertama yang terbang di Mars dan hanya dinilai bertahan selama lima penerbangan.

Tapi kini dia telah melewati total 40 penerbangan. Di penerbangan ke-25 drone pada 8 April, Ingenuity terbang dengan jarak yang belum pernah terjadi sejauh 704 meter dengan kecepatan yang juga memecahkan rekor sekitar 12 mph. Penerbangan secara keseluruhan berlangsung 161,3 detik.

Kemudian selama penerbangannya yang ke-35 pada 3 Desember, helikopter terbang lebih tinggi dari sebelumnya, melonjak hingga 14 meter di atas permukaan Mars.

Saat ini Ingenuity sedang mencari kemungkinan tempat pendaratan untuk kampanye Pengembalian Sampel Mars di masa depan, dengan NASA dan ESA menandatangani perjanjian formal tentang langkah selanjutnya dalam kampanye mereka untuk mengembalikan sampel yang dipilih secara ilmiah dari Mars dan melanjutkan pembuatan depot tabung sampel di Planet Merah.

6. Penerbangan Orion Sebagai Permulaan Mengirim Manusia ke Bulan

NASA berhasil meluncurkan, untuk pertama kalinya roket SLS dengan menempatkan Orion di jalur yang menempuh jarak lebih jauh daripada pesawat ruang angkasa mana pun yang dibuat untuk astronot sebelumnya pada 16 November lalu, kemudian tiba di Bumi pada 11 Desember.

Melalui rangkaian misi Artemis, NASA melanjutkan rencana untuk mengirim wanita pertama dan kulit berwarna pertama ke Bulan.

Setelah menyelesaikan banyak tonggak penting Artemis yang akan memastikan tidak hanya kembalinya manusia ke permukaan bulan, NASA juga memiliki tujuan eksplorasi jangka panjang di dalam dan di sekitar Bulan sebagai persiapan untuk mengirim astronot pertama ke Mars.

7. Suksesnya NASA dan SpaceX Antar-Jemput Astronot

NASA dan SpaceX berhasil meluncurkan dan mengembalikan anggota awak ke dan dari ISS dari Kennedy Space Center di Florida. Penerbangan rotasi kru reguler ke dan dari stasiun terus membantu memaksimalkan sains di luar angkasa.

Adapun kru yang dibawa meliputi, Crew-3 kembali ke Bumi pada Mei bersama astronot NASA Kayla Barron, Raja Chari, Tom Marshburn, dan astronot ESA Matthias Maurer.

Crew-4 diluncurkan pada April dan kembali pada Oktober dengan Bob Hines, Kjell Lindgren, dan Jessica Watkins, serta astronot ESA Samantha Cristoforetti setelah menyelesaikan 170 hari di orbit.

Sementara itu, Crew-5 tiba di ISS pada Oktober membawa Nicole Mann dan Josh Cassada, serta astronot JAXA Koichi Wakata dan kosmonot Roscosmos Anna Kikina.

Tahun ini Vande Hei menyelesaikan misi penerbangan luar angkasa manusia terpanjang oleh orang Amerika dengan memecahkan rekor 355 hari di luar angkasa.

8. Teleskop Ruang Angkasa Hubble Lihat Lebih Jauh

Teleskop Hubble milik NASA melihat bintang individu terjauh yang pernah dilihat, cahayanya membutuhkan waktu 12,9 miliar tahun untuk mencapai Bumi, sebuah lompatan besar ke masa lalu dari pemegang rekor sebelumnya.

Untuk pertama kalinya, Hubble juga memberikan bukti langsung tentang satu lubang hitam yang melayang melalui ruang antarbintang dengan pengukuran massa objek hantu yang tepat.

9. Planet Alien Ditemukan Sebanyak 5.000

Dalam tonggak kosmik, jumlah total exoplanet yang dikonfirmasi di Arsip Exoplanet NASA mencapai 5.000, mewakili perjalanan penemuan selama 30 tahun yang dipimpin oleh teleskop luar angkasa NASA.

10. Selamat Tinggal Pendarat InSight

Setelah lebih dari empat tahun menjelajah Planet Mars, robot pendarat Interior Exploration using Seismic Investigations, Geodesy and Heat Transport (InSight) milik NASA dikabarkan telah mengakhiri misinya.

Pendarat InSight dilaporkan tutup usia pada Rabu 21 Desember, setelah NASA gagal melakukan kontak dengan pendarat dalam dua upaya berturut-turut. Sekarang, NASA menetapkan baterai bertenaga surya InSight sudah kehabisan energi karena debu di Mars yang mematikan.

Selama waktunya di permukaan Mars, InSight mengungkap detail tentang lapisan interior Mars, inti cairnya, sisa-sisa variabel di bawah medan magnetnya yang sebagian besar telah punah, dan cuaca di Mars.

Hebatnya, InSight juga mencapai deteksi pertama aktivitas seismik di planet lain dan bahkan mencatat gempa bumi yang disebabkan oleh serangan meteor.