Bagikan:

JAKARTA - Administrasi Penerbangan Federal (FAA) pada Senin 19 Desember mengeluarkan kriteria kelaikan udara yang harus dipenuhi oleh Archer Aviation agar taksi udara M001-nya dapat disertifikasi untuk digunakan.

FAA merilis kriteria komentar publik untuk pesawat lepas landas dan pendaratan vertikal listrik (eVTOL) Archer. Rilis ini dilakukan setelah FAA membuat pengumuman serupa pada bulan November lalu untuk eVTOL Model JAS4-1 Joby Aviation. Archer mengatakan awal bulan ini sedang berupaya untuk mendapatkan sertifikasi FAA untuk eVTOL-nya pada akhir 2024.

Awal bulan ini, Archer mengatakan eVTOL-nya menyelesaikan penerbangan transisi penuh pertamanya pada 29 November, kurang dari setahun setelah penerbangan melayang pertamanya, setelah beberapa bulan pengujian.

Archer, yang didukung oleh United Airlines  dan Stellantis NV, mengatakan pada bulan Oktober pihaknya mantargetkan untuk membuat sekitar 250 taksi udara bertenaga baterai pada tahun 2025 dan meningkatkan produksi pada tahun-tahun berikutnya.

Pesawat eVTOL disebut-sebut sebagai taksi udara yang bisa menjadi masa depan mobilitas udara perkotaan. Pesawat mobilitas udara perkotaan dengan ketinggian rendah telah menarik banyak minat publik di AS.

FAA mengatakan pada Mei lalu bahwa pihaknya sedang memodifikasi pendekatan peraturannya karena peraturan yang dirancang untuk pesawat terbang dan helikopter tradisional "tidak mengantisipasi kebutuhan untuk melatih pilot untuk mengoperasikan power-lift, yang lepas landas dalam mode helikopter, beralih ke mode pesawat untuk terbang, dan kemudian transisi kembali ke mode helikopter untuk mendarat."

Dilaporkan Reuters, FAA mengatakan Archer eVTOL "akan jauh lebih senyap daripada mesin dan rotor turboshaft helikopter konvensional. Akibatnya, burung akan memiliki lebih sedikit petunjuk tentang keberadaannya, karena lingkungan pendekatan yang sepi" dan sebagai hasilnya "FAA mengusulkan persyaratan serangan burung yang lebih komprehensif."

Delta Air Lines pada bulan Oktober menginvestasikan 60 juta dolar AS (Rp 936,7 miliar) di Joby, dalam kemitraan yang pada awalnya diharapkan akan menawarkan transportasi taksi udara penumpang ke dan dari bandara di New York dan Los Angeles.

Joby mengatakan pada November pihaknya akan memulai layanan taksi udara penumpang komersial pada 2025 setelah menerima persetujuan FAA. Joby mengatakan sebelumnya berencana untuk meluncurkan layanan komersial pada 2024.