Bagikan:

JAKARTA - Joby Aviation Inc mengumumkan pada Kamis 26 Mei, bahwa pihaknya telah menerima sertifikasi dari Administrasi Penerbangan Federal (FAA) yang akan memungkinkan startup ini untuk memulai operasi taksi udara secara komersial.

Meskipun sertifikasi memberikan izin yang diperlukan dan merupakan tonggak penting, perusahaan masih memiliki beberapa rintangan peraturan yang harus diselesaikan sebelum pesawat lima tempat duduknya dapat menerbangkan penumpang secara legal.

Sertifikat Pengangkut Udara Bagian 135 FAA adalah salah satu dari tiga persetujuan peraturan yang penting untuk rencana peluncuran Joby untuk layanan berbagi tumpangan udara semua-listrik pada tahun 2024.

Sertifikasi tersebut akan memungkinkan Joby mengoperasikan pesawat lepas landas dan mendarat vertikal listrik (eVTOL) sebagai layanan taksi udara di kota-kota dan komunitas di seluruh Amerika Serikat.

Pada  Februari lalu, pesawat prototipe yang dikemudikan Joby mengalami kecelakaan selama uji terbang di pangkalannya di California tetapi tidak ada korban cedera yang dilaporkan.

Awal bulan ini, FAA mengatakan telah mengubah arah pendekatannya untuk menyetujui pilot untuk pesawat eVTOL masa depan tetapi tidak mengharapkannya untuk menunda sertifikasi atau persetujuan operasional.  

Joby melaporkan kerugian bersih sebesar  62,3 juta dolar AS (Rp907 miliar) pada kuartal pertama tahun ini dan menandai biaya yang terkait dengan sertifikasi pesawat dan operasi manufaktur awal.