JAKARTA - Joby Aviation Inc mengumumkan pada Kamis 26 Mei, bahwa pihaknya telah menerima sertifikasi dari Administrasi Penerbangan Federal (FAA) yang akan memungkinkan startup ini untuk memulai operasi taksi udara secara komersial.
Meskipun sertifikasi memberikan izin yang diperlukan dan merupakan tonggak penting, perusahaan masih memiliki beberapa rintangan peraturan yang harus diselesaikan sebelum pesawat lima tempat duduknya dapat menerbangkan penumpang secara legal.
Sertifikat Pengangkut Udara Bagian 135 FAA adalah salah satu dari tiga persetujuan peraturan yang penting untuk rencana peluncuran Joby untuk layanan berbagi tumpangan udara semua-listrik pada tahun 2024.
We're pleased to announce that Joby has received its Part 135 Air Carrier Certificate from the @FAANews, ahead of schedule.
This allows us to operate aircraft commercially and to refine our systems and procedures prior to launch of eVTOL service expected in 2024. 1/ pic.twitter.com/29KMF6X6G7
— Joby Aviation (@jobyaviation) May 26, 2022
Sertifikasi tersebut akan memungkinkan Joby mengoperasikan pesawat lepas landas dan mendarat vertikal listrik (eVTOL) sebagai layanan taksi udara di kota-kota dan komunitas di seluruh Amerika Serikat.
BACA JUGA:
Pada Februari lalu, pesawat prototipe yang dikemudikan Joby mengalami kecelakaan selama uji terbang di pangkalannya di California tetapi tidak ada korban cedera yang dilaporkan.
Awal bulan ini, FAA mengatakan telah mengubah arah pendekatannya untuk menyetujui pilot untuk pesawat eVTOL masa depan tetapi tidak mengharapkannya untuk menunda sertifikasi atau persetujuan operasional.
Joby melaporkan kerugian bersih sebesar 62,3 juta dolar AS (Rp907 miliar) pada kuartal pertama tahun ini dan menandai biaya yang terkait dengan sertifikasi pesawat dan operasi manufaktur awal.