Bagikan:

JAKARTA - Kantor Inspektur Jenderal Departemen Transportasi A.S. mengumumkan pada Senin, 7 Maret bahwa pihaknya akan meninjau perkembangan  regulator dalam menetapkan dasar untuk mensertifikasi pesawat dengan ketinggian terbang rendah yang dikenal sebagai "taksi terbang."

Mereka mlihat minat usaha dalam bisnis Mobilitas Udara Perkotaan, atau pesawat listrik  otomatis, yang dapat digunakan untuk penumpang dan kargo serta dirancang untuk beroperasi di daerah berpenduduk, telah tumbuh secara substansial.

Hal itu menciptakan "tantangan keamanan baru dan kompleks" untuk Administrasi Penerbangan Federal (FAA), yang saat ini sedang meninjau aplikasi untuk sertifikasi pesawat eVTOL (electric vertical take-off landing).

Sektor ini mencakup pesawat listrik yang lepas landas dan mendarat vertikal   atau eVTOL, pesawat terbang, yang menggunakan propulsi listrik untuk lepas landas, melayang, dan mendarat secara vertikal. Pesawat ini biasanya hanya membawa beberapa penumpang per pilot.

“Kami akan bekerja sama sepenuhnya dengan audit Kantor Inspektur Jenderal dan berharap dapat memberikan informasi tentang upaya keselamatan ekstensif kami di bidang ini," kata sumber di FAA seperti dikutip Reuters.

Dalam menyoroti tantangan untuk FAA, kantor inspektur jenderal mencatat bahwa peraturan yang ada untuk sertifikasi pesawat yang sedang digunakan "masih ditujukan untuk pesawat kecil tradisional dengan pilot di dalamnya, sedangkan pesawat eVTOL mungkin sepenuhnya otonom atau tanpa pilot."

Produsen penerbangan dan otomotif yang sudah mapan seperti Boeing, Embraer, Airbus, United Airlines , Toyota Motor Corp  dan Stellantis  termasuk di antara perusahaan yang selama ini telah  menggelontorkan banyak uang ke bisnis  yang baru lahir, yakni pesawat eVTOL.

Analis Morgan Stanley tahun lalu memperkirakan pasar potensial untuk eVTOL bisa bernilai  1 triliun dolar AS atau Rp14,3 quadraliun pada tahun 2040. Namun dengan asumsi adanya peraturan yang menguntungkan.

Akan tetapi mereka mengatakan risiko peraturan adalah salah satu yang paling diremehkan untuk sektor ini mengingat persyaratan keselamatan yang ketat, terutama untuk beroperasi di lingkungan perkotaan yang padat, serta masalah kebisingan dan polusi.

FAA mengatakan pekan lalu bahwa badan tersebut dan otoritas penerbangan sipil Inggris memiliki serangkaian diskusi "yang berfokus pada memfasilitasi sertifikasi dan memvalidasi pesawat eVTOL baru, produksi, kelaikan mengudara, operasi, dan lisensi personel."