JAKARTA – Perusahaan pengembang dompet kripto MetaMask, ConsenSys, baru-baru ini dilaporkan menjalin kemitraan dengan PayPal. Kerja sama tersebut ditujukan untuk memudahkan pengguna dalam membeli kripto. Informasi tersebut diumumkan ConsenSys pada Rabu 14 Desember 2022.
Ini merupakan cara baru bagi konsumen untuk membeli kripto lewat PayPal. Terintegrasinya PayPal ke MetaMask ini bakal menghadirkan cara yang lebih sederhana dan lebih mudah bagi mereka yang berminat untuk memiliki mata uang kripto.
Untuk saat ini, fasilitas ini hanya tersedia untuk pengguna MetaMask tertentu di AS dan akan diluncurkan ke semua pelanggan dalam beberapa pekan mendatang. Integrasi MetaMask menjadikannya sebagai dompet digital pertama yang menggunakan jasa PayPal guna meningkatkan transaksi kripto.
Meski demikian, untuk saat ini pihak MetaMask baru membuka pembelian kripto Ethereum (ETH). Kendati begitu, tidak menutup kemungkinan bagi ConsenSys untuk menghadirkan sejumlah mata uang kripto lainnya selain ETH.
Sebagai informasi, MetaMask adalah dompet digital kripto terkemuka yang kerap digunakan oleh komunitas kripto. Pengguna dapat menyimpan mata uang kripto, melakukan perdagangan kripto di bursa terdesentralisasi (DEX), menukar (swap), dan menyimpan karya seni digital NFT.
Sama seperti dompet digital kripto lainnya, MetaMask juga dapat terhubung ke berbagai aplikasi play-to-earn dan sejumlah laman Web3 lain yang memungkinkan pembayaran kripto dilakukan. Dompet digital ini juga dapat terkoneksi dengan marketplace NFT, seperti OpenSea dan lainnya, serta berbagai keuangan terdesentralisasi atau DeFi.
BACA JUGA:
Dengan kemampuan tersebut, MetaMask memperluas jangkauannya dengan menggandeng platform pembayaran multinasional PayPal. Membahas hal ini, pihak MetaMask melalui Manajer Produknya, Lorenzo Santos, menyatakan bahwa kemitraan tersebut memungkinkan komunitas kripto untuk terhubung dengan Web3.
"Integrasi dengan PayPal ini akan memungkinkan pengguna AS kami untuk tidak hanya membeli crypto dengan mulus melalui MetaMask, tetapi juga untuk dengan mudah menjelajahi ekosistem Web3," kata Lorenzo Santos.
Beberbapa waktu lalu, ConsenSys mengumumkan bahwa MetaMask mengumpulkan data penggunanya. Ini menimbulkan pro kontra di kalangan pengguna dompet digital MetaMask.
Pengumuman disampaikan pada 23 November dalam sebuah revisi kebijakan perusahaan. Perusahaan memberi tahu pengguna MetaMask bahwa mereka akan mengumpulkan data saat menggunakan Infura sebagai penyedia Remote Procedure Call (RPC) default, menurut laporan Blockworks.
Tidak hanya itu, ConsenSys juga menyampaikan bahwa pihaknya mengumpulkan nama pengguna, kata sandi dan informasi gender, serta data keuangan seperti kepemilikan aset, nomor rekening bank dan nomor rute bank yang digunakan seperti Mastercard dan Visa.
Sebagai informasi, Metamask mendukung pembelian kripto lewat kartu kredit berlogo Visa dan Mastercard. Namun, bagi pengguna MetaMask yang menggunakan jaringan Ethereum atau penyedia layanan RPC, perusahaan tidak akan mengumpulkan data mereka.