YOGYAKARTA - Indonesia merupakan wilayah yang rawan terjadi bencana alam gempa bumi karena terletak di pertemuan lempeng dan berada di kawasan cincin api. Beberapa waktu yang lalu terjadi gempa bumi Magnitudo 5,6 yang mengguncang Cianjur. Akibat gempa tersebut banyak korban meninggal dan bangunan yang rusak hingga runtuh. Pada Kamis (8/12) pagi, gempa Magnitudo 5,8 mengguncang kawasan Sukabumi, Jawa Barat.
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam menyebutkan guncangan tersebut adalah gempa tektonik. Apa itu gempa tektonik? Gempa tektonik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik. Gempa bumi ini dapat menimbulkan retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah, hingga tsunami..
Terjadinya Gempa Bumi Tektonik
Gempa bumi tektonik terjadi akibat adanya dua lempeng bumi yang bergeser atau bergerak saling menjauh. Pergerakan tersebut akan membentuk lempeng baru di antara keduanya. Berat lempeng baru tersebut jauh lebih kecil dari jenis lempeng yang lama.
Lempeng baru yang terbentuk mendapatkan tekanan dari dua lempeng lama. Akibatnya lempeng tersebut menjadi bergerak ke bawah dan menimbulkan pelepasan energi yang sangat besar. Selain gerakan menjauh, gerak dari lempeng yang saling mendekat juga bisa menyebabkan getaran gempa bumi.
Jenis Gempa Berdasarkan Kedalamannya
Jenis gempa bumi juga dibedakan berdasarkan kedalamannya. Berikut jenis-jenis gempa bumi tersebut.
Gempa Bumi Dangkal
Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang kedalamannya kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa jenis ini umumnya akan menyebabkan kerusakan yang besar.
Gempa Bumi Menengah
Gempa bumi menengah adalah gempa bumi dari kedalaman antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi. Gempa jenis ini biasanya akan mengakibatkan kerusakan ringan dan lebih terasa getarannya.
Gempa Bumi Dalam
Gempa bumi dalam adalah gempa yang berada di kedalaman lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi (di dalam kerak bumi). Gempa jenis ini umumnya tidak terlalu berbahaya atau dampaknya tidak besar.
Jenis Gempa Bumi Berdasarkan Sumbernya
Gempa bumi juga dibedakan berdasarkan sumbernya. Berikut jenis-jenis gempa berdasarkan sumbernya.
Gempa Vulkanik
Gempa vulkanik terjadi akibat adanya aktivitas magma pada gunung berapi. Aktivitas magma biasanya terjadi sebelum gunung api meletus. Gunung berapi yang berada dalam keaktifan semakin tinggi akan mengalami ledakan yang juga menyebabkan gempa bumi. Gempa jenis ini mengguncang area di sekitar gunung berapi.
Gempa Tektonik
Gempa tektonik terjadi akibat adanya pergeseran dua lempeng tektonik yang saling menjauh atau mendekat. Gempa jenis ini sering terjadi di Indonesia karena berada di pertempuan lempeng. Gempa tektonik dapat menyebabkan kerusakan yang cukup besar.
BACA JUGA:
Gempa Bumi Buatan
Gempa bumi buatan adalah gempa yang disebabkan oleh aktivitas manusia, di antaranya ledakan nuklir, dinamit, atau palu yang dihantamkan ke permukaan bumi.
Gempa Bumi Runtuhan
Gempa bumi runtuhan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh runtuhan suatu wilayah, seperti pegunungan karts atau kapur dan daerah pertambangan. Gempa jenis ini sangat jarang terjadi dan bersifat lokal.
Gempa Bumi Tumbukan
Gempa bumi tumbukan disebabkan akibat terjadinya tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke bumi. Gempa bumi jenis ini sangat jarang terjadi.
Itulah penjelasan mengenai gempa bumi tektonik dan proses terjadinya. Gempa bumi tektonik dapat menyebabkan kerusakan yang besar dan menimbulkan kondisi yang berbahaya, seperti tsunami, tanah longsor, retakan tanah. Kondisi-kondisi tersebut bisa menimbulkan banyak korban jiwa dan kerugian bangunan.