Epson Mulai Hentikan Penjualan Printer Laser Pada 2026
Epson terkenal sebagai salah satu produsen printer komputer. (foto: Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Epson terkenal sebagai salah satu produsen printer komputer paling terkenal dan terbesar di dunia berencana untuk berhenti menjual dan mendistribusikan printer laser.

Perusahaan asal Jepang ini beralasan karena printer inkjet lebih ramah lingkungan. Dalam pengumumannya, Epson akan beralih sepenuhnya ke printer inkjet dan mengakhir penjualan global serta distribusi printer laser pada 2026.

“Teknologi inkjet dapat mengurangi konsumsi energi dibandingkan dengan laser, dan dengan tapak yang ringkas dan desain yang ringan, produk ini membantu membatasi sumber daya yang digunakan selama produksi dan pengiriman,” ungkap Epson.

"Ukuran yang dikurangi ini juga berarti mereka dengan mudah diintegrasikan ke dalam kantor dan menghemat ruang. Kartrid tinta hasil tinggi juga mengurangi penggunaan material, pengiriman, penyimpanan, dan pengelolaan akhir penggunaan bahan habis pakai," sambungnya.

Epson telah berhenti menjual printer laser di banyak pasar Amerika Serikat (AS), kecuali Asia dan Eropa. Epson menyatakan printer inkjetnya mengonsumsi energi hingga 85 persen lebih sedikit daripada printer laser dengan kecepatan serupa. Printer tersebut juga menghasilkan karbon dioksida hingga 75 persen lebih sedikit dibandingkan printer laser sejenisnya.

Selain itu, printer inkjet memiliki suku cadang pengganti hingga 59 persen lebih sedikit daripada printer laser. Statistik ini mungkin tidak penting bagi individu yang kadang-kadang mencetak di rumah, tetapi statistik ini menyediakan cara bagi bisnis dan organisasi nirlaba untuk mengurangi tagihan energi dan jejak karbon mereka.

Inkjet biasanya membutuhkan sumber daya sekali pakai yang lebih sedikit juga. Sementara printer laser mengandalkan toner, fuser, pengembang, dan komponen sekali pakai lainnya, printer inkjet hanya menggunakan kotak tinta dan limbah tinta.

Printer inkjet tidak hanya menghasilkan limbah elektronik hampir 60 persen lebih sedikit daripada printer laser, tetapi produksinya juga sedikit lebih ramah lingkungan, membuat satu kartrid toner memerlukan pembakaran mulai dari setengah galon hingga satu galon penuh minyak.

Melansir Extremetech, Kamis, 1 Desember, namun, printer inkjet bukanlah solusi pasti untuk pencetakan berkelanjutan yang ingin diyakini konsumen oleh Epson.

Kartrid inkjet mengering relatif cepat, mengakibatkan beberapa pengguna printer membeli lebih banyak tinta daripada yang sebenarnya mereka gunakan. Pencetakan inkjet juga lebih mahal per halaman, yang berarti penghematan energi yang diperoleh dari menghentikan printer laser mungkin hanya dikompensasi selama penggunaan.