Anggota Senat AS Desak Parlemen Dukung Proposal Larangan Penggunaan Chip Buatan China, Demi Keamanan  Nasional
Senator Partai Demokrat AS, Chuck Schumer. (foto: twitter @SenSchumer)

Bagikan:

JAKARTA - Pemimpin Demokrat di Senat AS mendesak anggota parlemen pada Senin, 28 November  untuk mendukung proposalnya dalam melarang pemerintah AS melakukan bisnis dengan perusahaan yang menggunakan semikonduktor yang dibuat oleh produsen yang dianggap Pentagon sebagai kontraktor militer China.

"Jika bisnis Amerika ingin pemerintah federal membeli produk atau layanan mereka, mereka seharusnya tidak menggunakan jenis chip buatan China yang, karena keterlibatan pemerintah China, yang membahayakan keamanan nasional kita," kata Senator Chuck Schumer dalam sambutannya ketika membuka Senat setelah reses liburan Thanksgiving.

"Kami membutuhkan pemerintah dan ekonomi kami untuk mengandalkan chip yang dibuat di sini, di Amerika," tambah Schumer.

Schumer dan Senator Republik John Cornyn memperkenalkan proposal mereka sebagai amandemen Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional, atau NDAA. Ini adalah kebijakan penetapan tagihan tahunan untuk Departemen Pertahanan yang diharapkan akan disahkan oleh Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat pada Desember 2023.

Sebagai satu-satunya undang-undang utama yang disahkan Kongres setiap tahun, NDAA diawasi dengan ketat oleh banyak industri dan kepentingan lain karena menentukan segalanya mulai dari pembelian kapal dan pesawat hingga kenaikan gaji untuk pasukan dan cara mengatasi ancaman geopolitik.

Anggota parlemen juga menggunakan RUU tersebut sebagai kendaraan untuk berbagai langkah kebijakan. Proposal dari Schumer dan Cornyn akan memperluas larangan penggunaan chip Cina oleh pemerintah. NDAA 2023 mengesahkan pengeluaran lebih dari 800 miliar dolar AS (Rp12,5 quadraliun).

"Kita harus tetap tegas terhadap pemerintah China dan tindakannya," kata Schumer, dikutip Reuters.