Parlemen AS Negosiasi Anggaran untuk Tingkatan Daya Saing  Teknologi AS terhadap China
Senat AS ingin tingkatkan anggaran untuk perkuat daya saing teknologi AS atas China. (foto: dok. pixabay)

Bagikan:

JAKARTA – Para pemimpin Parlemen dan Senat AS mengatakan pada Rabu, 17 November bahwa anggota parlemen akan bernegosiasi untuk mencoba mencapai kesepakatan akhir tentang RUU untuk meningkatkan daya saing teknologi AS dengan China dan manufaktur semikonduktor.

Pemimpin Mayoritas Demokrat di Senat, Chuck Schumer, telah berusaha untuk melampirkan RUU itu ke proposal kebijakan pertahanan tahunan senilai 750 miliar dolar AS (Rp10,6 quadraliun). Dia mengatakan pada Senin lalu bahwa dia berencana untuk menambahkan Undang-Undang Inovasi dan Persaingan AS (USICA) ke Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional (NDAA).

Ia juga berharap agar undang-undang itu disahkan sehingga Presiden AS, Joe Biden, dapat menandatanganinya menjadi undang-undang tahun ini.

USICA memasukkan 52 miliar dolar AS untuk meningkatkan produksi semikonduktor AS dan memberi wewenang 190 miliar dolar untuk memperkuat teknologi dan penelitian AS untuk bersaing dengan China.

Akan tetapi rencana untuk menggabungkan USICA dan NDAA menghadapi tentangan, saat Schumer dan Ketua DPR Nancy Pelosi mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Rabu. "Senat Republik menjelaskan bahwa mereka akan memblokir masuknya USICA di NDAA," kata Schumer, seperti dikutip Reuters.

Senat meloloskan USICA dengan dukungan bipartisan pada bulan Juni lalu. Namun Parlemen AS tidak pernah mengambil langkah yang disahkan oleh Senat. Para pemimpin parlemen mengatakan sebelumnya bahwa mereka ingin meloloskan RUU mereka sendiri, akan tetapi tidak pernah melakukannya.

Schumer dan Pelosi mengatakan mereka sekarang akan memasuki negosiasi formal tentang USICA dengan pergi ke "konferensi."

"Bekerja dengan Presiden Biden, parlemen dan Senat telah menyusun undang-undang bipartisan untuk mendukung manufaktur Amerika, memperbaiki rantai pasokan kami, dan berinvestasi dalam penelitian teknologi mutakhir generasi berikutnya," kata keduanya. "Masih ada sejumlah masalah penting yang belum terselesaikan."

Senator Partai Demokrat, Maria Cantwell, mengatakan Senat unggul di parlemen tentang USICA tetapi Kongres harus bertindak cepat. "Infrastruktur R&D Amerika perlu dibersihkan," kata Cantwell kepada wartawan.

Senator Bernie Sanders, seorang independen yang berkoalisi dengan Demokrat, mengatakan gabungan NDAA dan USICA akan bernilai lebih dari  1 triliun dolar AS dalam satu tahun.

Menurutnya terlalu banyak dana yang  akan diberikan kepada kontraktor pertahanan dengan keuntungan tinggi serta ke perusahaan semikonduktor yang mengalihkan manufaktur ke China, serta menghilangkan pekerjaan di AS dan berkontribusi pada kekurangan chip di seluruh dunia saat ini.