Nilai Transaksi di <i>E-Commerce</i> pada 2022 Diprediksi Mencapai 65 Miliar Dolar AS
Ilustrasi. (Foto: Dok. Kominfo)

Bagikan:

JAKARTA - Perkembangan teknologi digital memang begitu pesat, salah satunya terlihat dari transaksi di toko online atau e-commerce. Anggota Komisi I DPR-RI, Alimin Abdulah mengatakan, transaksi elektronik di Indonesia mencapai 8 miliar dolar AS pada 2017 lalu.

"Namun itu bakal membengkak menjadi 55 miliar - 65 miliar dolar AS pada 2022 mendatang," ujt Alimin dalam diskusi yang diselenggarakan BAKTI Kominfo, Selasa 16 Maret.

Ia menambahkan, pertumbuhan ini adalah konsekuensi dari perkembangan teknologi di Tanah Air. Tidak hanya orang tua, bahkan anak-anak mulai dari tingkatan SD pun sekarang sudah harus mengenal penggunaan teknologi.

"Pemanfaatan daripada internet ini, negara memfasilitasi, masyarakat memanfaatkan dengan baik, menggunakan kesempatan ini dengan baik," tuturnya.

Tentunya, pemanfaatan teknologi juga harus didukung infrastruktur yang mumpuni. Yuliandre Darwis, Ketua Dewan Pakar Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) menyampaikan, Kementerian Komunikasi dan Informatika membangun infrastruktur dan cakupan sinyal di Indonesia yang luar biasa sampai 2022.

"Di mana pemerintah akan membangun BTS hingga daerah-daerah yang tidak tersentuh. Selain itu, penting juga pemerintah menkoneksikan infrastruktur seperti Palapa Ring, kabel laut, maupun kabel darat sehingga terkoneksi secara keseluruhan," jelasnya.

Data menyatakan bahwa BKKBN menyebutkan bahwa Indonesia akan memasuki bonus demografi Indonesia emas pada tahun 2045, hal ini ditandai dengan struktur penduduk yang didominasi oleh kalangan usia produktif.

Tahun 2045, jumlah generasi milenial dan generasi Z mendominasi jumlah penduduk Indonesia. Itu tentu membuat Indonesia memiliki daya saing dan daya tawar yang tinggi.

"Ini harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, salah satunya adalah pemanfaatan digital yang maksimal. Akan sia-sia kalau tidak bisa menyiapkan teknologi ini secara maksimal. Inilah tugas besar bagi anak muda, untuk mengisi ruang-ruang ini, jangan sampai menjadi seorang konsumen atau pun menjadi penikmat, seolah hanya menonton saja," ujar Yuliandre.