Catat Rekor, Pentagon Ajukan Anggaran Rp12,6 Kuadriliun, Jenderal Milley: Mempersiapkan Kita untuk Perang Jika Diperlukan
Chairman of the Joint Chiefs of Staff Jenderal Mark A. Milley. (Wikimedia Commons/U.S. Secretary of Defense)

Bagikan:

JAKARTA - Pejabat Pentagon mengatakan pada Hari Kamis, militer Amerika Serikat harus mempersiapkan diri untuk kemungkinan konfrontasi dengan China, berharap Kongres menyetujui usulan anggaran Departemen Pertahanan yang mencatat rekor baru sebesar 842 miliar dolar AS atau sekitar Rp12.699.886.000.000.000.

Anggaran tersebut akan difokuskan pada modernisasi pasukan di Asia dan di seluruh dunia.

"Ini adalah anggaran yang digerakkan oleh strategi dan didorong oleh keseriusan persaingan strategis kami dengan Republik Rakyat Tiongkok," kata Menteri Pertahanan Lloyd Austin dalam sidang komite DPR, melansir The National News 23 Maret.

Menunjuk pada peningkatan teknologi baru, seperti senjata hipersonik, Menteri Austin mengatakan bahwa anggaran tersebut mengusulkan pengeluaran lebih dari 9 miliar dolar AS, meningkat 40 persen dibandingkan tahun lalu, untuk membangun kemampuan militer di Pasifik dan mempertahankan sekutu.

Sidang dengar pendapat ini diadakan setelah kunjungan Pemimpin Tiongkok Xi Jinping ke Moskow, di tengah kekhawatiran bahwa Beijing akan meningkatkan dukungannya terhadap perang Presiden Rusia Vladimir Putin di Ukraina dan semakin mengancam Barat.

Sementara itu, Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal Mark Milley mengatakan, "tindakan-tindakan China menggerakkannya ke arah konfrontasi dan potensi konflik dengan negara-negara tetangganya, dan mungkin juga dengan Amerika Serikat".

Jenderal Milley mengatakan, mencegah dan mengantisipasi perang "sangat mahal, tetapi tidak semahal berperang".

"Anggaran ini mencegah perang dan mempersiapkan kita untuk berperang jika diperlukan," tambahnya.

Washington diketahui menggelontorkan lebih banyak anggaran pertahanan, bahkan jika China, India, Inggris, Rusia, Prancis, Arab Saudi, Jerman, Jepang dan Korea Selatan, negara-negara yang berturut-turut ada di belakang AS dalam hal belanja pertahanan, menggabungkan anggaran mereka.

Di bawah proposal Presiden Joe Biden untuk tahun fiskal 2024, Pentagon akan mendapatkan 842 miliar dolar AS, meningkat 26 miliar dolar AS (3,2 persen) dari anggaran pertahanan tahun 2023 yang sudah memecahkan rekor.

Pengeluaran pertahanan juga akan mencakup 9,1 miliar dolar AS untuk Inisiatif Penangkalan Pasifik, yang diarahkan untuk meningkatkan daya saing regional Washington terhadap Beijing yang semakin berani, dan 37,7 miliar dolar AS untuk memodernisasi kemampuan nuklir AS.

Jenderal Milley mengatakan, Negeri Paman Sam harus terus memodernisasi pasukannya untuk memastikan mereka akan siap berperang jika diperlukan.

Dua dekade perang di Irak dan Afghanistan telah mengikis peralatan militer dan kesiapan pasukan, sehingga AS telah berupaya untuk mengganti sistem persenjataan dan memberikan waktu bagi pasukan untuk melakukan penyegaran. Dan hal ini telah membuahkan hasil, kata Jenderal Milley kepada Kongres.

"Tingkat kesiapan operasional kami sekarang lebih tinggi daripada sebelumnya," tandasnya.

Ditambahkannya, lebih dari 60 persen pasukan aktif berada pada tingkat kesiapan tertinggi saat ini dan dapat dikerahkan untuk bertempur dalam waktu kurang dari 30 hari. Sementara, 10 persen dapat dikerahkan dalam waktu 96 jam.