Bagikan:

JAKARTA –Gedung Putih mengatakan pada Senin 28 November bahwa pihaknya sedang memantau platform media sosial Twitter, yang sekarang di bawah kendali Kepala Eksekutif baru Elon Musk, atas penyebaran informasi yang salah.

"Ini adalah sesuatu yang pasti kami awasi," kata juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, ketika ditanya tentang Twitter yang menjadi vektor misinformasi.

Jean-Pierre mengatakan itu adalah tanggung jawab platform media sosial untuk "memastikan bahwa ketika muncul informasi yang salah, ketika muncul kebencian yang bisa kita lihat, bahwa mereka harus mengambil tindakan, bahwa mereka terus mengambil tindakan. "

Dilaporkan oleh Reuters, Musk, yang telah mengaktifkan kembali sejumlah akun Twitter yang sebelumnya telah ditangguhkan, mengatakan pada akhir pekan lalu bahwa pendaftaran pengguna baru berada pada kondisi tertinggi "sepanjang masa". Tetapi juga telah terjadi eksodus massal dari pengiklan karena kekhawatiran tentang verifikasi dan ujaran kebencian yang dituduhkan Musk pada kelompok aktivis yang menekan perusahaan.

"Kami semua mengawasi ini," kata Jean-Pierre kepada wartawan di Gedung Putih. "Perusahaan media sosial memiliki tanggung jawab untuk mencegah platform mereka digunakan oleh pengguna mana pun untuk menghasut kekerasan, terutama kekerasan yang diarahkan pada komunitas individu."