Bagikan:

JAKARTA - Twitter disebut bukanlah tempat yang tepat untuk mencari informasi dalam keadaan darurat, demikian disampaikan oleh politisi Belanda dan sebuah kelompok online terkemuka pada Rabu, 5 Juliu. Hal ini menyusul insiden di mana warga diarahkan ke platform tersebut untuk memperoleh pembaruan selama badai besar.

"Kami merasa ada masalah dengan pemerintah yang bergantung pada Twitter untuk berbagi informasi penting," kata pernyataan yang dikirim melalui email oleh kantor anggota parlemen Nico Drost kepada Reuters, merujuk pada masalah aksesibilitas, akuntabilitas, dan keandalan. Sementara Twitter sendiri tidak dapat segera dihubungi untuk memberikan komentar.

Badai tersebut, yang menyebabkan setidaknya satu orang tewas dan puluhan pohon tumbang di provinsi Holland Utara yang mencakup Amsterdam, adalah badai terkuat yang pernah tercatat di Belanda selama musim panas ini.

Layanan peringatan darurat nasional mengirimkan notifikasi "push" ke ponsel yang memperingatkan orang-orang di Holland Utara untuk tetap berada di dalam ruangan menghadapi angin kencang dengan kecepatan lebih dari 120 kilometer per jam (75 mil per jam), dan mengikuti akun Twitter pemadam kebakaran regional untuk memperoleh pembaruan.

Beberapa politisi dan kelompok hak digital Bits of Freedom mengatakan bahwa langkah tersebut tidak tepat, mengingat bahwa Twitter adalah perusahaan swasta dan pemerintah memiliki situs web yang khusus ditujukan untuk komunikasi dalam situasi krisis.

"Jelas tidak masuk akal menggunakan Twitter," kata juru bicara Bits of Freedom, Ber Engels, mengutip masalah disinformasi dan kesulitan untuk segera dihubungi oleh orang-orang yang tidak memiliki akun. Ia juga mencatat bahwa perusahaan tersebut baru-baru ini memberlakukan batasan atas jumlah cuitan yang dapat dilihat oleh orang yang belum membayar langganan.

"Mungkin Anda melihat satu cuitan dengan informasi penting dari pihak penanganan darurat, tetapi mungkin ada 10 cuitan yang diprioritaskan oleh Twitter yang berisi informasi yang sama sekali salah," ujarnya.

Akun Twitter dari pemadam kebakaran regional tersebut tidak terverifikasi. Cuitan terbaru mereka mengarahkan pengguna ke blog langsung yang dihosting di situs web Kota Amsterdam.

Akun komunikasi Twitter tidak segera menanggapi pertanyaan. Sebuah email yang dikirim ke alamat email pers Twitter menghasilkan balasan emoji kotor secara otomatis, sesuai dengan pengumuman yang dibuat oleh bos Twitter, Elon Musk, awal tahun ini.