Bagikan:

JAKARTA - Meskipun sesuatu yang diperlukan saat ini, transformasi digital merupakan sebuah perubahan yang membutuhkan strategi khusus. Bukan hanya mengaplikasikan teknologi tercanggih saat ini, tetapi juga kebutuhan customer.

Selama acara Samsung Solution Day 2022, Indrawan Nugroho selaku CEO dan Co-Founder Corporate Innovation Asia (CIAS) mengungkapkan, sebanyak 88 persen perusahaan mengaku telah bertransformasi digital.

"Namun, hanya 25 persen enterprise (perusahaan) yang sudah menerapkan digitalisasi sepenuhnya. Artinya, mereka tidak asal transformasi digital saja, tapi mereka punya strategi yang jelas dan berkelanjutan," ungkapnya pada Kamis, 24 November di The Tribrata Dharmawangsa Jakarta.

Artinya, Indrawan menambahkan, 88 persen dari perusahaan yang mengaku telah bertransformasi itu hanya melakukan transformasi sekedarnya saja. Tidak punya strategi khusus.

Karena menurutnya, strategi transformasi digital yang baik adalah dengan menempatkan customer experience atau pengalaman pengguna menjadi yang teratas dan terpenting.

"Karena, secanggih-canggihnya teknologi, kalau tidak bisa dipakai oleh manusia ya sama saja bohong. Kita harus tahu apa yang dibutuhkan customer, dan tool digital seperti apa yang diperlukan," jelasnya.

Menempatkan customer experience dalam digitalisasi memang benar adanya, DANA, platform dompet digital nomor satu di Indonesia juga telah membuktikan strategi tersebut.

Sebagai perusahaan yang bergerak dalam digital payment, Chief Technology Officer (CTO) DANA, Norman mengatakan bahwa DANA memiliki filosofi di mana mereka menempatkan user experience menjadi strategi utamanya. 

"Bukan hanya 'ada teknologi canggih, terus dikasih ke customer' saja. Tapi, kita berangkat dari user experience. Baru setelah itu kita tentukan apa yg akan diberikan untuk users, apa yang terbaik untuk users," ujar Norman.