Ini Misi Orion Saat Sampai di Orbit Sekitar Bulan
Orion tengah berada di jalur menuju Distant Retrograde Orbit (DRO) Bulan. (foto: dok. NASA)

Bagikan:

JAKARTA - Setelah mengalami gangguan komunikasi hampir satu jam dengan pengendali misi NASA, kini pesawat ruang angkasa Orion tengah berada di jalur menuju Distant Retrograde Orbit (DRO) Bulan, dan sekitar satu hari lagi akan memasuki orbit tersebut.

Orion akan memasuki DRO tepat pada Jumat, 25 November waktu Houston, Texas, Amerika Serikat (AS). Dijuluki orbit jauh, karena DRO berada di ketinggian sekitar 50.000 mil dari permukaan Bulan.

Jarak orbitnya juga sangat besar, sehingga pesawat ruang angkasa itu membutuhkan waktu enam hari untuk menyelesaikan setengah revolusi mengelilingi Bulan sebelum keluar dari orbit untuk perjalanan kembali ke Bumi.

Serangkaian Misi Uji Coba Orion di DRO

Uji coba yang akan dilakukan NASA saat Orion bergerak menuju DRO adalah tes prop splosh, atau menguji efek sloshing propelan terhadap lintasan dan orientasi Orion saat bergerak melalui ruang angkasa.

Lebih lanjut, uji coba juga akan berlangsung setiap terbang lintas Bulan. Dengan begitu, kru dapat membandingkan data ketika Orion membawa volume propelan cair berbeda, yang sulit untuk dimodelkan di Bumi karena perbedaan gravitasi.

Untuk membuat slosh cair, NASA akan menggunakan pendorong kontrol reaksi Orion, yang terletak di sisi modul layanan, dapat dihidupkan dan dimatikan untuk menggerakkan pesawat ruang angkasa dan mendorong propelan.

“Mesin ini dalam posisi tetap dan dapat ditembakkan secara individual sesuai kebutuhan untuk menggerakkan pesawat ruang angkasa ke arah yang berbeda atau memutarnya ke posisi mana pun. Setiap mesin memberikan daya dorong sekitar 50 pon,” ujar NASA dikutip dari ZDNet.

Sebagai informasi, Orion akan meninggalkan DRO pada 1 Desember, setelah itu akan memulai terbang lintas Bulan pada 5 Desember mendatang.

Roket Space Launch System (SLS) dalam misi Artemis I juga mengerahkan 10 CubeSat kecil di dalam Orion minggu lalu. Salah satunya, BioSentinel untuk mempelajari dampak radiasi luar angkasa pada ragi, salah satu penumpang biologis Orion.

Ini bertujuan untuk menguji materi biologis dalam persiapan perjalanan manusia dalam misi yang semakin jauh dan berdurasi lebih lama ke tujuan seperti Mars.

Dalam hal itu, NASA sedang menguji dua jenis ragi di luar angkasa karena ragi memiliki kesamaan dengan sel manusia dan ingin mengetahui bagaimana sel manusia dipengaruhi oleh paparan radiasi jangka panjang di luar angkasa.