Bagikan:

JAKARTA - Komisi Eropa (EC) sedang menjajaki ide untuk mengurangi dampak iklim dari pusat data dan penyebaran HPC (Komputasi Kinerja Tinggi) lainnya, dengan menempatkannya di luar angkasa.

Dalam beberapa tahun terakhir, pusat data ditempatkan di gurun atau di tengah lautan. Di gurun kerap terjadi sedikit bencana alam yang mengganggu layanan dan cenderung menyediakan banyak tenaga surya.

Adapun lautan, seperti Project Natick dari Microsoft membantu menjaga pusat data tetap dingin. Tetapi tidak ada pusat data berbasis Bumi yang tanpa emisi.

Maka dari itu, Uni Eropa berpikir dapat mengalahkan tantangan ini dengan mengirim pusat data ke luar angkasa.

Studi dipimpin EC Advanced Space Cloud for Net Zero Emissions and Data Sovereignty in Europe (ASCEND) adalah bagian dari inisiatif Horizon Europe dan didukung oleh anggaran 2 juta euro setara Rp32,4 miliar.

Program itu juga menggandeng mitra dari bidang lingkungan, komputasi awan, dan teknologi luar angkasa yang dipelopori oleh Thales Alenia Space, perusahaan patungan antara perusahaan kedirgantaraan dan pertahanan Eropa Thales dan Leonardo.

Rencananya, EC akan membangun pusat data yang ditenagai seluruhnya oleh panel surya. Ini akan menyediakan ratusan megawatt listrik. Pusat data di luar angkasa akan terhubung ke Bumi menggunakan komunikasi optik.

Menurut Thales Alenia Space, Uni Eropa telah memiliki teknologi dasar untuk membuat skenario penyebaran yang layak. Namun, roket yang meluncurkan pusat data ke luar angkasa juga sepertinya akan mengeluarkan banyak emisi karbon.

Selain itu, operasi jangka panjang di luar angkasa pun akan menjadi masalah. Karenanya, tujuan pertama dari penelitian ini adalah untuk menilai apakah membangun dan meluncurkan pusat data luar angkasa akan menghasilkan emisi karbon yang jauh lebih rendah.

Diklaim, pusat data itu akan ditempatkan di Orbit Rendah Bumi (LEO). Jika semuanya berjalan lancar, pusat data ekstraterestrial ini dapat melengkapi atau mengganti beberapa pusat data di darat.

Melansir ExtremeTech, Rabu, 23 November, tujuan selanjutnya, studi ini juga akan mengembangkan solusi peluncuran yang diperlukan. Secara sederhana, stasiun ini akan mengurangi emisi karbon dalam jangka panjang, serta akan tetap baik untuk iklim dunia.

Jika ASCEND berhasil, teknologi yang dihasilkan dapat berkontribusi pada tujuan Uni Eropa untuk mencapai netralitas karbon pada 2050 di bawah Green Deal atau Kesepakatan Hijau.