Bagikan:

JAKARTA - Komisi Komunikasi Federal (FCC) mengklarifikasi bahwa penelepon harus mendapatkan persetujuan konsumen sebelum mengirimkan Ringless Voicemail atau pesan suara yang ditinggalkan di kotak masuk tanpa berdering di ponsel mereka. 

Keputusan ini dibuat oleh Komisi sebagai penolakan terhadap sebuah petisi yang diajukan oleh All About the Message, LLC, yang meminta Komisi untuk menemukan bahwa pengiriman pesan langsung ke voicemail ponsel konsumen bukanlah panggilan yang dilindungi oleh Undang-undang Perlindungan Konsumen Telepon (TCPA).

FCC juga menambahkan, mereka telah menerima lusinan keluhan konsumen setiap tahun terkait dengan pesan suara tanpa dering. 

TCPA, melindungi konsumen dari robocall dan melarang seseorang melakukan panggilan non-darurat menggunakan sistem panggilan telepon otomatis atau suara buatan ke nomor telepon nirkabel tanpa persetujuan tertulis sebelumnya dari pihak yang dipanggil. 

Hari ini, Komisi telah mengklarifikasi bahwa pesan suara tanpa dering juga termasuk dalam bentuk robocall dan ilegal jika penelepon tidak memiliki persetujuan tertulis sebelumnya dari konsumen. 

"Bayangkan menemukan robocaller meninggalkan pesan suara sampah di ponsel Anda tanpa pernah memiliki anak tangga. Itu menjengkelkan dan itu terjadi pada banyak dari kita," kata Ketua FCC Jessica Rosenworcel dalam pengumumannya, yang dibagikan di Twitter. 

Meski demikian, seperti tindakan keras robocall lainnya, FCC mengatakan tidak ada jaminan pesan suara akan berhenti. Spammer dapat menemukan jalan alternatif lain untuk mengirimkan pesan ini, dan FCC hanya dapat membatasi spam yang berasal dari luar AS. 

"Hari ini kita ambil tindakan untuk memastikan praktik penipuan ini tidak menemukan jalan keluar dari aturan robocall kami dan ke kotak masuk konsumen," pungkas Rosenworcel. 

Putusan tersebut mulai berlaku sejak dikeluarkannya putusan hari ini. Dengan begitu, pesan suara tanpa dering akan tunduk pada TCPA Robocall. Pelanggaran dapat ditegakkan oleh FCC atau konsumen dapat menuntut di pengadilan.