JAKARTA - Huawei sepertinya belum dapat meluluhkan pemerintah Amerika Serikat (AS). Terbaru, perusahaan tersebut dan ZTE kembali mendapatkan larangan untuk menjual semua perangkat telekomunikasi baru mereka.
Proposal larangan itu datang dari Komisi Komunikasi Federal (FCC) yang menyebut dua perusahaan asal China ini dicurigai atas alasan keamanan nasional.
Larangan baru ini akan memperkuat aturan peralatan daftar tertutup dan memenuhi mandat undang-undang yang dikenakan Kongres pada komisi dalam Secure Equipment Act of 2021.
Daftar tertutup FCC berlaku untuk peralatan dan layanan komunikasi yang dianggap menimbulkan risiko yang tidak dapat diterima terhadap keamanan nasional AS atau keamanan dan keselamatan orang-orang AS.
FCC tidak merinci tentang usulan larangan tersebut, namun mengatakan jika aturan itu disetujui maka akan mencegah Huawei dan ZTE menjual semua produk baru yang disetujui oleh FCC.
Artinya, produk lama Huawei dan ZTE yang sudah disetujui FCC masih bisa dijual oleh perusahaan. Aturan ini hanya berlaku untuk produk yang baru diluncurkan.
Pada 2019, FCC melarang Huawei dan ZTE menerima miliaran dolar dalam bentuk subsidi federal untuk memperluas akses broadband di AS.
BACA JUGA:
Setahun setelahnya, FCC melabeli perusahaan-perusahaan tersebut sebagai risiko terhadap keamanan nasional karena hubungan dekat mereka dengan militer China dan Partai Komunis China.
Sejak saat itu, FCC khawatir menggunakan peralatan dari Huawei untuk membangun jaringan 5G di AS karena dapat membuat Negara Paman Sam itu rentan terhadap pengawasan dan mata-mata.
"FCC tetap berkomitmen untuk melindungi keamanan nasional kami dengan memastikan bahwa peralatan komunikasi yang tidak dapat dipercaya tidak diizinkan untuk digunakan di dalam perbatasan kami, dan kami melanjutkan pekerjaan itu di sini," kata Ketua FCC Jessica Rosenworcel kepada CNET, yang dikutip Jumat, 14 Oktober.
Selain Huawei dan ZTE, proposal tersebut akan melarang peralatan pengawasan video dari tiga perusahaan China, yakni Hytera, Hikvision, dan Dahua. Perusahaan tersebut membuat produk untuk kepolisian AS.