JAKARTA – Pemerintah Kanada pada Kamis, 19 Mei mengumumkan berencana untuk melarang penggunaan peralatan 5G Huawei Technologies Co Ltd dan ZTE Corp dari China untuk melindungi keamanan nasional. Mereka kini bergabung dengan apa yang disebut berbagi jaringan intelijen, Five Eyes.
"Kami bermaksud untuk mengecualikan Huawei dan ZTE dari jaringan 5G kami," kata Menteri Perindustrian Kanada, Francois-Philippe Champagne, kepada wartawan di Ottawa. "Penyedia yang sudah memasang peralatan ini akan diminta untuk menghentikan penggunaannya dan menghapusnya berdasarkan rencana yang kami umumkan hari ini."
Champagne menambahkan bahwa perusahaan akan diminta untuk melepas peralatan 5G mereka pada Juni 2024, dan tidak akan diganti. Perusahaan yang menggunakan peralatan 4G mereka juga harus dihapus pada akhir 2027.
Keputusan itu, yang diperkirakan secara luas, telah ditunda di tengah ketegangan diplomatik dengan China. Jaringan Five Eyes lainnya, yang terdiri dari Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan Selandia Baru, telah melarang peralatan tersebut.
Pada September 2018, Kanada pertama kali mengumumkan akan meninjau kemungkinan ancaman terhadap keamanan nasional dalam mengadopsi peralatan Huawei.
Kemudian pada Desember di tahun yang sama, Chief Financial Officer Huawei, Meng Wanzhou, ditangkap di Kanada atas surat perintah AS. Penangkapan ini menciptakan perselisihan jangka panjang dengan China yang akhirnya berakhir September lalu dengan pembebasan Meng.
Setelah penangkapan Meng, dua warga Kanada ditangkap oleh Beijing dan dituduh melakukan spionase. Kedua pria itu dibebaskan pada hari yang sama dengan Meng.
Kini ketegangan diplomatik antara China dan Kanada telah sedikit mereda. Pada Rabu, 18 Mei, China menghapus pembatasan tiga tahun pada impor benih kanola dari Kanada, dan membalikkan apa yang dianggap sebagai langkah pembalasan atas penangkapan Meng.
BACA JUGA:
Keputusan Kamis lalu muncul setelah perusahaan telekomunikasi di Kanada sudah memilih untuk menggunakan perangkat keras 5G perusahaan lain. ZTE tidak segera menanggapi permintaan komentar., atas laporan itu.
Alykhan Velshi, wakil presiden urusan perusahaan untuk Huawei di Kanada, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Canadian Broadcasting Corp bahwa perusahaan masih menunggu untuk mendengar "ancaman keamanan nasional macam apa yang menurut mereka ditimbulkan oleh Huawei".
Seperti dilaporkan Reuters, Velshi mengatakan bahwa Huawei masih memiliki 1.500 karyawan di Kanada, sebagian besar dari mereka adalah divisi penelitian dan pengembangan, dan menjual produk seperti ponsel, dan akan terus melakukannya.
Pada tahun 2020, Bell Canada dan saingannya Telus Corp, dua perusahaan penyedia layanan nirkabel terbesar, telah bekerja sama dengan Ericsson Swedia dan Nokia Oyj dari Finlandia untuk membangun jaringan 5G untuk telekomunikasi. Mereka “membuang”, Huawei untuk proyek ini meskipun menggunakan peralatan 4G Huawei.