Bagikan:

JAKARTA – Para pengiklan kini tengah bergulat dengan kepemilikan baru Twitter di bawah bos Tesla, Elon Musk, yang pernah men-tweet "Saya benci iklan".

Asda beragam reaksi yang menyatakan jika pernyataan itu  telah menyakitkan pengiklan dan mereka kini banyak yang menarik iklannya dari platform microblogging tersebut.

Berikut ini adalah reaksi dari beberapa perusahaan pengiklan di Twitter yang mulai menarik diri:

Ford Motor Co

Seorang juru bicara Ford mengatakan kepada CNBC bahwa pembuat mobil tersebut saat ini tidak beriklan di Twitter dan belum melakukannya sebelum ada kesepakatan dengan Musk.

General Motors Co

Produsen mobil terbesar AS itu menghentikan sementara iklan berbayar di Twitter setelah Musk menyelesaikan pengambilalihan perusahaan media sosial tersebut. Produsen mobil Detroit itu mengatakan masih terlibat dengan Twitter untuk memahami arah platform di bawah kepemilikan baru mereka.

Grup Media Havas

Dilaporkan oleh Wall Street Journal, Havas Media Group, unit periklanan Vivendi, merekomendasikan agar kliennya menghentikan  sementara iklan Twitter mereka di AS karena kekhawatiran tentang kemampuan perusahaan untuk memantau kontennya.

The Interpublic Group of Companies Inc (Grup Perusahaan Antar Publik Inc)

The Wall Street Journal juga melaporkan, perusahaan layanan periklanan dan pemasaran global merekomendasikan agar kliennya menghentikan sementara iklan mereka di Twitter.

L'Oreal SA

Pembuat kosmetik ini mengatakan tidak menangguhkan pengeluaran iklan di Twitter, yang menyangkal laporan Financial Times pada 2 November yang mengutip sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Stellantis N.V.

Produsen mobil tersebut mengatakan telah memantau semua saluran media sosial yang melibatkan merek-mereknya dan akan terus melakukannya setelah kepemimpinan baru di Twitter, di mana produsen mobil terbesar keempat di dunia itu akan "waspada."

Audi Amerika

Produsen mobil mewah Audi of America mengatakan pada Kamis, 3 November  bahwa mereka telah menghentikan iklan berbayar di Twitter. Mereka menjadi perusahaan terbaru yang melakukannya setelah platform media sosial diakuisisi oleh miliarder Elon Musk.