Toncoin Milik Telegram Meroket Saat WhatsApp <i>Down</i>
Kripto Toncoin yang terafiliasi dengan Telegram mengalami peningkatan signifikan. Foto; Dok. Toncoin)

Bagikan:

JAKARTA – Aplikasi perpesanan WhatsApp telah mengalami gangguan pada 25 Oktober kemarin. Tagar WhatsAppDown menjadi viral di media sosial Twitter. Error-nya WhatsApp tersebut dialami oleh pengguna global. Bersamaan dengan itu, token kripto milik Telegram, Toncoin (TON), melonjak lebih dari 20 persen.

Sebagaimana diketahui, Telegram adalah pesaing WhatsApp sebagai sesama aplikasi perpesanan. Terlepas dari semua itu, mata uang kripto yang dikembangkan oleh Telegram, TON, justru mengalami kenaikan signifikan sejak WhatsApp bermasalah.

Mata uang kripto Toncoin (TON), yang berafiliasi dengan Telegram, tumbuh hampir 10 persen selama kegagalan pesaing perpesanan langsungnya. Ganggauan yang dialami WhatsApp juga turut menyebabkan melonjaknya pencarian kata kunci “Telegram” yang memicu kenaikan harga TON.

(CoinMarketCap)

TON dan Telegram adalah proyek yang independen namun bersahabat. Telegram menarik diri dari pengembangan platform blockchain TON, yang didanai oleh pendiri messenger, Pavel Durov, di bawah ketentuan perjanjian damai dengan regulator AS pada Mei 2020.

Team Open Network memiliki kebebasan tertentu dalam mengimplementasikan perkembangan Telegram. Misalnya, messenger telah mengintegrasikan dompet kripto TON dengan marketplace P2P-nya, menjual koleksi NFT TON Punks dan baru-baru ini mengumumkan lelang untuk nama pendek di Telegram, mirip dengan domain Layanan Nama Ethereum.

Sebagai blockchain Layer 1, sejauh ini, jumlah transaksi di blockchain telah mencapai 85,2 juta, dengan 1,4 juta alamat dan 232 validator. Saat penulisan, kripto TON diperdagangkan di harga Rp28.064. Harganya mengalami kenaikan sebesar 15,16 persen dalam 24 jam terakhir, menurut laporan data CoinMarketCap.