Bercocok Tanam di Luar Angkasa Demi Kelangsungan Hidup Para Astronaut
Astronaut NASA Kate Rubins memanen lobak (dok. NASA)

Bagikan:

JAKARTA - Bercocok tanam di luar angkasa bukanlah perkara mudah. Namun siapa sangka astronaut di International Space Station (ISS) berhasil memanen lobak di luar angkasa. 

Proyek menumbuhkan tanaman ini telah dilakukan NASA dan sejumlah astronaut di ISS dalam misi Advanced Plant Habitat (APH). Ini bukan kali pertama para astronaut berhasil memanen sayuran di luar angkasa.

Sebelum lobak, astronaut sempat memanen berbagai jenis sayuran, mulai dari selada, kubis, hingga kangkung. Tanaman-tanaman itu lantas dikirim kembali ke Bumi untuk diteliti.

"Lobak adalah jenis tanaman yang berbeda dibandingkan dengan sayuran hijau yang ditanam astronaut sebelumnya di stasiun luar angkasa, atau gandum kerdil yang merupakan tanaman pertama yang ditanam di APH," Kata Manajer Program APH NASA di Kennedy Space Center, Nicole Dufour, seperti dikutip dari laman resmi NASA.

Dufour juga menjelaskan, hasil kali ini tidak seperti eksperimen sebelumnya di APH dan Vegetable Production System (Veggie) NASA. Saat itu, mereka menumbuhkan tanaman hanya menggunakan media tanah liat berpori dengan tambahan pupuk pertumbuhan yang terurai perlahan.

Melansir laman CNET, eksperimen menanam sayuran ini bertujuan untuk 'investasi' makanan segar bagi para astronaut yang menuju ke bulan dan Mars suatu hari nanti. Sebab, tentunya tidak ada yang mau hidup dari makanan beku dan makanan instan selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.

Untuk itu bibit tanaman selalu dibawa para astronaut dalam misinya guna melakukan bereksperimen dalam menumbuhkan berbagai jenis tanaman atau sayuran di luar angkasa. 

Bercocok Tanam di Luar Angkasa

Jika ingat film fiksi ilmiah, The Martian yang diperankan Matt Damon. Ia berhasil memanen kentang di Mars. Kendati tak sepenuhnya nyata, tapi upaya bercocok tanam menjadi misi penting para astronaut untuk bisa tinggal di luar angkasa. 

Eksperimen itulah yang dilakukan para astronaut di ISS, menggunakan media tanam Vegetable Production System, yang dikenal sebagai Veggie, para astronaut memungkinkan untuk menumbuhkan tanaman atau sayuran di luar angkasa. 

Tujuan Veggie untuk membantu astronaut dan ilmuwan mempelajari pertumbuhan tanaman dalam gayaberat mikro. Sembari menambahkan kemungkinan para astronaut dapat mengkonsumsi makanan segar selama mengorbit di luar angkasa. 

Kebun sayur seukuran koper jinjing, ini bisa menampung enam media tanam sekaligus. Lingkungan tempat perkembangbiakan tanaman di laboratorium ini juga dilengkapi lampu LED putih berspektrum luas merah, biru, hijau, dan spektrum warna lainnya untuk memberikan cahaya yang dapat merangsang pertumbuhan tanaman.

Sistem kontrol air juga dirancang dengan canggih, dilengkapi kamera kontrol dan lebih dari 180 sensor di dalam ruangan yang memungkinkan peneliti di Kennedy Space Center NASA memantau pertumbuhan tanaman, serta mengatur tingkat kelembaban, suhu serta konsentrasi karbon dioksida (CO2).

Caption

Penelitian Selanjutnya

Melansir laman NASA, tim telah menyiapkan populasi kontrol tanaman di unit habitat tanaman kontrol tanah di ruang Simulator Lingkungan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISSES) di dalam Fasilitas Pemrosesan Stasiun Luar Angkasa Kennedy.

Tanaman lobak telah tumbuh dalam kondisi yang hampir sama di ISSES sejak 17 November, dan peneliti akan memanen tanaman kontrol pada 15 Desember mendatang, untuk dibandingkan dengan lobak yang ditanam di luar angkasa.

Astronot Dufour menegaskan bahwa dengan panen lobak bersejarah ini, tidak berarti eksperimen menanam tanaman pangan di stasiun luar angkasa selesai. Sebab, proyek eksperimen ini akan terus dilakukan para ilmuwan, peneliti dan astronot NASA.

Ke depannya, para ilmuwan di Kennedy Space Center akan menanam lebih banyak produk di masa depan, seperti tomat dan paprika. Bahkan, makanan seperti beri, kacang-kacangan tertentu, dan makanan kaya antioksidan lainnya akan memiliki manfaat tambahan berupa perlindungan radiasi luar angkasa bagi para astronot yang memakannya.