Bagikan:

JAKARTA - Presiden AS Joe Biden mengumumkan pada Rabu, 19 Oktober bahwa Departemen Energi akan memberikan hibah senilai 2,8 miliar dolar AS (Rp43 triliun) dari Undang-Undang Infrastruktur Bipartisan kepada 20 perusahaan manufaktur dan pemrosesan untuk proyek di 12 negara bagian. 

Biden juga mengumumkan Inisiatif baru yang diberi nama Bahan Baterai Amerika sebagai upaya untuk memobilisasi seluruh pemerintah dalam mengamankan pasokan mineral penting yang andal dan berkelanjutan yang digunakan untuk daya, listrik, dan kendaraan listrik (EV). 

"Bersama-sama, tindakan ini akan meningkatkan kemandirian energi Amerika, memperkuat keamanan nasional, mendukung pekerjaan bergaji baik di seluruh rantai pasokan baterai, dan menurunkan biaya untuk keluarga yang bekerja," tulis Gedung Putih dalam rilis yang dibagikan di Twitter. 

Biden telah menetapkan tujuan untuk membuat setengah dari semua kendaraan baru yang dijual si AS pada tahun 2030 semuanya adalah listrik. 

Gedung Putih juga menyebutkan bahwa investasi dalam pembuatan kendaraan listrik dan baterai telah menghasilkan penjualan EV meningkat tiga kali lipat sejak Presiden Biden menjabat. 

"Transformasi pasar ini diharapkan dapat meningkatkan permintaan mineral penting seperti lithium dan grafit yang digunakan dalam baterai EV," jelas pengumuman tersebut.  

Terakhir, pendanaan untuk proyek-proyek terpilih ini akan mendukung:

  • Mengembangkan lithium tingkat baterai yang cukup untuk memasok sekitar 2 juta EV setiap tahun.
  • Mengembangkan grafit tingkat baterai yang cukup untuk memasok sekitar 1,2 juta EV setiap tahun.
  • Memproduksi nikel tingkat baterai yang cukup untuk memasok sekitar 400.000 EV setiap tahun.
  • Memasang fasilitas produksi garam elektrolit litium komersial (LiPF6) skala besar pertama di Amerika Serikat.
  • Mengembangkan fasilitas pengikat elektroda yang mampu memasok 45% dari permintaan domestik yang diantisipasi untuk pengikat baterai EV pada tahun 2030.
  • Menciptakan fasilitas produksi silikon oksida domestik skala komersial pertama yang memasok bahan anoda untuk sekitar 600.000 baterai EV per tahun.
  • Memasang fasilitas katoda lithium iron phosphate pertama di Amerika Serikat.