Bagikan:

JAKARTA - China mulai melirik Planet Ceres sekaligus berencana membuat teleskop raksasa untuk mencari petunjuk tentang sifat materi gelap.

Misi itu sejauh ini telah diminati lebih dari 20 kandidat yang bersaing mendapatkan dana untuk melanjutkan studi mereka di bawah Prioritas Strategis Akademi Ilmu Pengetahuan China (CAS) tentang Ilmu Luar Angkasa (SPP), juga dikenal sebagai Program Cakrawala Baru dan saat ini sedang menjalani evaluasi.

Misi yang dipilih kemudian berpotensi dikembangkan menjadi misi selama dekade berikutnya pada 2025 hingga 2030.

Proposal dari 20 kandidat tersebut berisi rancangan Teleskop Luar Angkasa Sinar Gamma Area Sangat Besar (VLAST), program Cuaca Luar Angkasa, program eksplorasi Ceres, dan Satelit Eksperimental Gravitasi.

Dilansir dari SpaceNews, Selasa, 18 Oktober, sebagian besar dari proposal akan berfokus pada misi Ceres dan VLAST, di mana China akan membawa radar penembus tanah sebagai muatan utama pada pengorbit, dan meneliti lebih dalam tentang planet kerdil itu baik di laut bawah tanah maupun aktivitas geologi vulkaniknya.

Ceres  merupakan planet katai atau kerdil, satu-satunya planet katai di Tata Surya. Menjadikan Ceres sebagai objek terbesar di sabuk asteroid, wilayah yang terletak antara orbit Planet Mars dan Jupiter.

Diakui sebagai dunia laut, Ceres diklaim memiliki aktivitas geologis dan diklaim sebagai planet layak huni. Satu-satunya pesawat ruang angkasa yang baru mengunjungi Ceres sejauh ini hanya misi Dawn milik NASA pada 2007. Dengan meluncurnya misi China, maka akan memberikan wawasan lebih lanjut tentang Ceres.

Sementara VLAST akan berusaha mendeteksi sinyal materi gelap dalam emisi sinar gamma, sebagai lanjutan dari misi DAMPE yang diluncurkan pada 2015. VLAST juga akan melakukan astronomi sinar gamma dalam rentang volt mega dan giga elektron juga melakukan pengukuran sinar kosmik.

VLAST diharapkan dapat meningkatkan sensitivitas Teleskop Area Besar Fermi dengan faktor 10. Observatorium dengan berat sekitar 16 metrik ton ini nantinya harus diluncurkan dengan roket Long March 5.

China juga ingin mengembangkan misi kelas menengah bersama dengan misi luar angkasa Chang'e lunar dan Tianwen serta dapat menambah eksplorasi luar angkasa tergantung pada pemilihan misi.

Misi CAS yang diusulkan juga terpisah dari, dan tambahan untuk misi Chang'e serta Tianwen, yang berada di bawah naungan Administrasi Antariksa Nasional China (CNSA).