Bagikan:

JAKARTA – Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) baru-baru menyebutkan bahwa dirinya mendukung konsep kongres terkait regulasi komoditas. Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC) jadi memiliki lebih banyak yurisdiksi langsung terhadap sejumlah token kripto.

Hal tersebut disampaikan Gensler dalam sebuah acara yang digelar di Universitas Georgetown belum lama ini. CFTC dan ketua SEC Gary Gensler bersama-sama akan berjuang dalam mengontrol pasar perdagangan spot mata uang kripto. Dengan begitu, aturan terkait cryptocurrency di AS akan semakin jelas.

“Saya pikir CFTC bisa memiliki otoritas yang lebih besar. Mereka saat ini tidak memiliki otoritas regulasi langsung atas token non-keamanan yang mendasarinya,” kata Gensler dalam acara Konferensi Kualitas Pasar Keuangan Universitas Georgetown di Washington, sebagaimana dilansir dari CoinSpeaker.

CFTC telah mengadvokasi kekuatan langsung atas aset digital yang diklasifikasikan sebagai komoditas di Amerika Serikat. Saat ini Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) merupakan dua cryptocurrency bernilai paling tinggi dalam hal kapitalisasi pasar, meskipun Gensler menyatakan bulan lalu bahwa yang terakhir mungkin merupakan sekuritas karena beralih ke model Proof-of-Stake (PoS).

Dalam sambutannya, ketua SEC tersebut memaparkan: "Anda dapat menghitung dengan jari satu atau dua tangan," proyek-proyek yang tidak tunduk pada pengawasan SEC.

Dukungan Gensler untuk memperluas yurisdiksi CFTC datang setelah proposal yang sudah disetujui oleh Dewan Pengawasan Stabilitas Keuangan, sebuah kelompok khusus regulator AS. Gensler adalah anggota komite.

Karena itu, menurutnya Kongres AS harus memberikan lebih banyak kewenangan terhadap CFTC terutama yang terkait dengan stablecoin guna mengurangi risiko sistem keuangan. Di sisi lain, regulator tersebut juga sudah memiliki aturan anti-fraud dan anti manipulasi namun tidak punya perencanaan menerapkan aturan tersebut terhadap bursa kripto, menurut Gensler.