Bagikan:

JAKARTA – Lembaga di balik kripto Stellar Lumens (XLM), Stellar Development Foundation (SDF) baru-baru ini memperkenalkan inisiatif pendanaan baru. Ini ditujukan untuk mendorong developer dalam mengembangkan platform smart contract Soroban, yang bakal mulai tayang pada 11 Oktober di Futurenet.

Dilansir CoinSpeaker, menurut SDF, sebuah organisasi nirlaba yang mendukung pengembangan jaringan Stellar, inisiatif pendanaan baru ini bertujuan untuk menarik lebih banyak pengembang ke jaringan pada saat permintaan untuk pengembang dan peneliti Web3 melebihi pasokan dengan margin yang signifikan.

Meskipun beberapa perusahaan kripto telah memutus hubungan kerja di tengah pasar bearish, permintaan terhadap calon pengembang tetap tinggi dan secara bertahap dipisahkan dari tren pasar jangka pendek.

Stellar Development Foundation menyatakan bahwa platform smart contract Soroban membawa smart-contract Turing-complete ke blockchain Stellar, memungkinkan pengembang untuk membangun jalur layanan keuangan baru di jaringan.

Tomer Weller, wakil presiden strategi teknologi di SDF, menjelaskan bahwa Soroban diciptakan untuk mengatasi "gesekan" jaringan blockchain lainnya.

“Ketika kami melihat apa yang ada di luar sana di pasar saat ini, lanskap kontrak pintar sebagian besar terdiri dari solusi yang ditambal sulam bersama, dibumbui dengan berbagai kualitas perkakas, sulit diimplementasikan, dan yang terpenting, cukup mahal. Itu membuat kami ingin membangun sesuatu yang lebih baik,” kata Weller.

Kini pengembang dapat mulai bereksperimen dengan platform smart contract karena Soroban telah ditayangkan di Futurenet dan memiliki kemampuan untuk memberi penghargaan atas upaya mereka. SDF telah menyisihkan 100 juta dolar AS untuk mendorong penggunaan Soroban, dan program insentif pertama akan mencari masukan dengan mengidentifikasi masalah GitHub, memberikan contoh kode, serta memberikan pelajaran.

Meskipun Soroban akan melalui beberapa uji coba sebelum diluncurkan pada awal 2023, Soroban telah dirancang dengan mempertimbangkan kemudahan penggunaan dan kesederhanaan, tambah Weller.

Didirikan pada tahun 2014, Stellar Network awalnya berfokus pada inisiatif pembayaran lintas batas. Jaringan ini telah memproses 2 miliar operasi sejak awal. Sekitar 7,2 juta pengguna secara aktif menggunakan Stellar Network, dengan sekitar 3,4 miliar dolar AS dalam token Stellar (XLM) yang beredar. 

Saat penulisan, XLM diperdagangkan di harga Rp1.738. Performa harganya mengalami penurunan sebesar 2,8 persen dalam 24 jam terakhir. ATH kripto tersebut tertoreh pada 3 Januari 2018, saat itu tembus harga Rp11.808 per koinnya, berdasarkan data Coingecko.