JAKARTA - Saham Rivian Automotive Inc dikabarkan ditutup 7,3 persen lebih rendah pada hari Senin setelah produsen kendaraan listrik itu menarik kembali hampir semua kendaraannya.
Kejadian ini tentunya meningkatkan kekhawatiran dari sisi investor, bahwa perusahaan mungkin tidak akan dapat memenuhi target produksi 2023.
Kapitalisasi pasar Rivian dikatakan turun lebih dari 2 miliar dolar AS (Rp29 triliun) menjadi 31,1 miliar AS dalam satu hari. Jumlah tersebut sangat kecil jika dibandingkan dengan merek lain seperti Ford Motor Co dan General Motors Co, yang masing-masing bernilai 45,67 miliar dolar AS dan 47,08 miliar dolar AS.
"Kami memiliki kekhawatiran yang lebih besar pada ekspektasi produksi 2023," kata RBC Capital Markets, pada Senin, 10 Oktober mengutip Reuters.
BACA JUGA:
Rivian telah menarik sebanyak lebih dari 12 ribu EV produksinya karena pengikat longgar yang menyebabkan pengemudi kehilangan kendali kemudinya.
Penarikan ini mencakup truk pikap R1T 2022 tertentu, SUV R1S, serta van pengiriman listrik (EDV) yang dibangunnya untuk Amazon. Rivian sendiri memproduksi total 14.317 kendaraan dalam tiga kuartal pertama tahun 2022 dan mengirimkan lebih dari 12.000.
Namun, dengan adanya penarikan hampir semua produknya, hal tersebut akhirnya mempengaruhi hampir setiap kendaraan yang telah diproduksi Rivian tahun ini.
Di sisi lain, Amazon telah menginvestasikan lebih dari 1 miliar euro (Rp14,9 triliun) selama lima tahun ke depan dalam produksi van listrik, truk, dan kendaraan rendah emisi lainnya di seluruh Eropa.
Pesanan van listrik terbesar Amazon dalam waktu dekat ini adalah untuk 100.000 unit kendaraan dari Rivian Automotive Inc hingga 2025.