Pakar Beri Kiat-kiat Untuk Perusahaan  dan Bisnis dalam Mengetahui Masalah Keamanan TI
Kiat-kiat mengetahui masalah keamanan perusahaan versi Kaspersky (foto: Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Kaspersky, perusahaan global cyber security mencatat jumlah Bruteforce.Generic.RDP yang menargetkan pekerja jarak jauh di Asia Tenggara sebanyak 47.802.037 insiden dari Januari hingga Juni tahun ini. Rata-rata, solusi Kaspersky memblokir 265.567 serangan brute force di Asia Tenggara per hari-nya.

Serangan brute force pada RDP bukanlah serangan baru, namun belum pernah ada begitu banyak karyawan yang menggunakan protokol ini. Mungkin itulah alasan mengapa mereka terus menjadi fokus utama para penyerang di Asia Tenggara.

Karena itu, Kaspersky memaparkan kiat untuk membantu perusahaan dan bisnis tetap mengetahui potensi masalah keamanan TI dan tetap produktif saat staf bekerja dari jarak jauh atau dari rumah:

  • Pastikan karyawan Anda memperoleh semua yang mereka butuhkan untuk bekerja dari rumah dengan aman dan tahu siapa yang harus dihubungi jika mereka menghadapi masalah TI atau keamanan.
  • Jadwalkan pelatihan kesadaran keamanan dasar untuk karyawan Anda. Ini dapat dilakukan secara online dan mencakup praktik penting, seperti manajemen akun dan kata sandi, keamanan email, keamanan titik akhir, dan penjelajahan web.
  • Mengambil langkah-langkah perlindungan data utama termasuk mengaktifkan perlindungan kata sandi, mengenkripsi perangkat kerja, dan memastikan data dicadangkan.
  • Pastikan perangkat, perangkat lunak, aplikasi, dan layanan terus diperbarui dengan patch terbaru.
  • Instal perangkat lunak perlindungan yang telah terbukti, seperti Kaspersky Endpoint Security for Business.
  • Pastikan Anda memiliki akses ke intelijen ancaman terbaru untuk mendukung solusi perlindungan Anda.
  • Periksa kembali perlindungan yang tersedia di perangkat seluler. Misalnya, itu harus mengaktifkan kemampuan anti-pencurian seperti lokasi perangkat jarak jauh, mengunci dan menghapus data, penguncian layar, kata sandi, dan fitur keamanan biometrik seperti ID Wajah atau ID Sentuh, serta mengaktifkan kontrol aplikasi untuk memastikan hanya aplikasi yang disetujui yang digunakan oleh karyawan.
  • Selain titik akhir fisik, penting untuk melindungi beban kerja cloud dan infrastruktur desktop virtual.