Bagikan:

JAKARTA - Di tengah pembahasan yang viral, pasti selalu ada celah bagi penjahat untuk memanfaatkannya. Begitu juga terkait tragedi yang saat ini sedang terjadi antara Israel dan Hamas. 

Banyak orang yang mendukung Palestina, salah satunya adalah dengan menggalang donasi. Nah, penipu sering kali mengeksploitasi bencana atau keadaan darurat yang nyata seperti kasus ini. 

Peneliti Kaspersky baru saja mengidentifikasi adanya kampanye penipuan yang mengeksploitasi konflik Israel-Hamas, berkedok donasi yang pada akhirnya berujung pada pencurian uang. 

Tautan yang dikirim dan digunakan dalam email ini nantinya akan mengarahkan korban ke situs web penipuan. Penipu memfasilitasi transfer uang dengan mudah, menawarkan opsi untuk berbagai transaksi mata uang kripto – Bitcoin, Ethereum, Tether, hingga Litecoin. 

Sayangnya, halaman penipuan seperti ini dapat berkembang dengan cepat, mengubah desainnya, dan menargetkan berbagai kelompok. Untuk menghindari penipuan, ada baiknya untuk memeriksa halaman secara menyeluruh sebelum berdonasi. 

Kaspersky menekankan bahwa situs palsu sering kali tidak memiliki informasi utama tentang penyelenggara amal, penerima, dokumentasi legitimasi, atau kurang transparan mengenai penggunaan dana. 

Untuk itu, sebaiknya terapkan langkah-langkah keamanan berikut:

  • Memeriksa situs web dan kredensial badan amal tersebut. Badan amal yang sah akan didaftarkan — Anda harus memeriksa ulang kredensial organisasi di basis data yang diketahui untuk memastikan keasliannya.
  • Untuk berdonasi secara online, ketikkan alamat situs amal akan lebih aman daripada mengklik link.
  • Jika Anda tidak yakin mengenai organisasi yang telah Anda periksa, rujuk ke organisasi terkenal yang memberikan dukungan kemanusiaan seperti badan bantuan PBB.
  • Mengingat bahwa individu yang terkena dampak krisis kemungkinan besar tidak akan menghubungi Anda secara langsung untuk meminta donasi, maka berhati-hatilah terhadap permintaan pengiriman uang.
  • Tetap waspada. Situs web palsu mungkin terlihat hampir mirip dengan situs asli, hanya detail tempat mengirim donasi yang menjadi satu-satunya perbedaan. Kesalahan ejaan atau tata bahasa sering kali menunjukkan halaman palsu.
  • Berhati-hatilah dalam bermedia sosial. Media sosial adalah cara yang berguna bagi badan amal untuk berkomunikasi dengan masyarakat dan meminta donasi. Luangkan waktu untuk meneliti kelompok sebelum berdonasi.