Bagikan:

JAKARTA - Industri rumah pintar atau smart home secara global mengalami pertumbuhan yang cepat. Sebuah survei yang dilakukan oleh Kaspersky berjudul “The smart home of almost everything: From the fridge to TV, how we’ll embrace the year of the virtual assistant in 2023” mengungkapkan bahwa separuh konsumen (56%) yang memiliki peralatan rumah pintar, merasa bertanggung jawab atas keamanan sibernya. 

Daftar perangkat yang mengkhawatirkan termasuk kamera yang terhubung ke internet untuk memantau bayi dan hewan peliharaan serta pintu dan kunci pintar, dengan 31 persen dan 30 persen mengatakan keamanan adalah "isu yang sangat memprihatinkan" menurut pendapat mereka.

Agar semua perangkat pintar tetap aman dan terlindungi, pakar Kaspersky menyusun kiat-kiat berikut:

  • Membeli perangkat rumah pintar bekas bukanlah praktik yang aman. Firmware mereka dapat dimodifikasi oleh pemilik sebelumnya untuk memberikan kontrol penuh kepada penyerang jarak jauh atas ekosistem rumah pintar pengguna.
  • Penting juga untuk tidak lupa mengubah kata sandi default. Sebagai gantinya, gunakan yang ketat dan kompleks dan perbarui secara teratur.
  • Jaga keamanan jaringan Anda dengan merahasiakan nomor seri, alamat IP, dan informasi sensitif lainnya. Jangan bagikan perangkat pintar pengguna di jejaring sosial
  • Solusi keamanan yang andal juga akan sangat membantu dalam mengamankan dan melindungi seluruh ekosistem smart home.
  • Setelah memutuskan aplikasi atau perangkat tertentu, pastikan untuk selalu mengetahui pembaruan dan penemuan kerentanan. Instal semua pembaruan yang dirilis oleh pengembang secara tepat waktu.