Ilmuwan Jepang Ciptakan Robot Kecoa Bertenaga Panel Surya, Bisa Jalankan Misi Selamatkan Manusia
Kecfoa robot, bertenaga panel surya buatan imuwan Jepang. (foto: dok. RIKEN)

Bagikan:

JAKARTA - Para ilmuwan di Jepang telah merancang serangga baru, kecoa robot,  yang bisa dikendalikan dari jarak jauh, yang dilengkapi dengan baterai 'ransel' bertenaga surya.

Kecoa robot ini merupakan bagian dari serangga dan bagian dari mesin ini dimaksudkan untuk memasuki area berbahaya, memantau lingkungan atau melakukan misi pencarian dan penyelamatan tanpa perlu diisi ulang tenaganya.

Para peneliti dari RIKEN Cluster for Pioneering Research harus memasang beberapa komponen ke dalam paket kecil untuk memungkinkan semua gerakan alami dari kecoa.

“Modul sel surya organik ultra tipis yang dipasang di tubuh mencapai output daya 17,2 mW, yang lebih dari 50 kali lebih besar daripada output daya perangkat pemanen energi canggih saat ini pada serangga hidup,” kata peneliti utama Kenjiro Fukuda seperti dikutip Daily Mail.

Kecoa adalah serangan yang luar biasa karena mampu bertahan dari perang nuklir. Serangga ini telah menjadi inspirasi bagi sejumlah teknologi dalam beberapa tahun terakhir.

Tim ilmuwan yang berbeda telah merancang robo-bug yang dikendalikan dari jarak jauh yang dapat memanjat dinding, membawa benda, dan menemukan manusia selama misi pencarian dan penyelamatan.

Tim RIKEN ingin membuat versi yang lebih praktis yang tidak perlu kembali ke handler atau stasiun dok saat kehabisan daya. Oleh karena itu, mereka merancang sel surya on-board yang dapat terus memastikan kecoa tetap terisi daya saat bekerja.

Namun, kecoa memiliki area permukaan terbatas yang tersedia untuk semua komponen yang diperlukan untuk menggerakkan kakinya dan membuatnya tetap bertenaga.

Solusinya, yang diterbitkan hari ini di Flexible Electronics, adalah merancang 'ransel' khusus yang dapat membawa modul kontrol kaki nirkabel dan baterai polimer lithium yang dapat diisi ulang dengan rapi.

Ini melekat pada bagian atas serangga di dada, dan dicetak 3D agar pas dengan permukaan melengkung kecoa Madagaskar atau Gromphadorhina portentosa.

Ini memungkinkan perangkat elektronik kaku ini dipasang secara stabil pada serangga selama lebih dari sebulan, sambil meninggalkan ruang di tempat lain di tubuh untuk menanamkan panel surya.