Produsen Kendaraan Listrik Swedia, ROAM Luncurkan Bus Angkutan Umum Listrik Pertama di Kenya
ROAM Rapid, bus angkutan umum pertama di Kenya (foto: ROAM)

Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan yang mengembangkan, merancang, dan menggunakan kendaraan listrik, ROAM mengumumkan pada Rabu, 24 Agustus bahwa mereka meluncurkan bus angkutan umum listrik baru bernama ROAM Rapid.

Rapid dirancang khusus untuk menjawab tantangan transportasi umum di Nairobi dan Afrika secara keseluruhan. Bus listrik ROAM ini merupakan bus angkutan umum pertama di Kenya.

"Roam Rapid adalah bus pertama di Kenya yang dirancang untuk angkutan massal. Dengan kapasitas 90 penumpang, bus ini menyediakan ruang yang cukup, naik dan turun penumpang secara efisien dengan area tempat duduk dan berdiri," kata perusahaan dalam keterangannya.

Layaknya bus pada umumnya, Rapid juga menyediakan kursi prioritas untuk orang tua dan penumpang dengan disabilitas. Kursi prioritas Rapid memiliki ruang kaki yang cukup luas untuk kursi roda, dan pintu masuk lantai rendah agar mudah diakses.

"Roam bercita-cita untuk menciptakan persepsi baru terhadap kendaraan angkutan umum dengan memberikan solusi mobilitas yang inklusif, modern, efisien dan berkelanjutan," jelas ROAM. 

Selain itu, ROAM Rapid juga memiliki emisi knalpot nol dan polusi suara rendah, membuka jalan bagi sistem transportasi umum di Afrika.

Kendaraann listrik ini dilengkapi dengan baterai 384-kWh yang memungkinkan untuk menempuh jarak 360 km. Rapid juga memiliki kemampuan untuk mengisi penuh dalam waktu kurang dari 2 jam melalui port pengisian DC. 

Menurut perusahaan, kecepatan pengisian daya tersebut akan memberikan fleksibilitas penuh kepada operator untuk memutuskan pengisian daya dan jadwal pengoperasian mereka.

"Fokus bus adalah merancang kendaraan yang tangguh dengan daya dukung, jangkauan, dan kenyamanan terbaik di kelasnya untuk memungkinkan adopsi massal transportasi bersih di seluruh benua." tambahnya.

Menurut ROAM, dengan bus listrik ini maka, biaya operasional dapat diturunkan hingga 50% dan kemudahan purna jual mengurangi waktu henti, memungkinkan margin yang lebih tinggi bagi operator tetapi juga menurunkan biaya bagi komuter, menciptakan standar baru untuk transportasi di benua Afrika.