Bagikan:

JAKARTA - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menilai, subsidi kendaraan listrik lebih cocok untuk angkutan umum dibandingkan kendaraan pribadi.

Anggaran subsidi ini bisa diarahkan untuk melakukan elektrifikasi angkutan umum, mulai dari bus besar, kecil, hingga ke mini bus.

Ketua Umum MTI Tory Damantoro menjelaskan, pengadaan bus di lima kota metropolitan membutuh sekitar 200-an armada.

Kata dia, jika dilakukan elektrifikasi angkutan umum maka hanya membutuhkan anggaran sekitar Rp2,3 triliun.

“Pemerintah kan siapkan sekitar Rp2 triliun untuk subsidi kendaraan listrik. Kalau kita merunut pada rencana pemerintah untuk bangun angkutan umum di 5 kota metropolitan, catatan terakhir MTI butuh 200-an bus listrik, nah kalau semua pakai bus listrik, maka butuh Rp2,3 triliun saja,” kata Tory dalam Catatan Akhir Tahun MTI 2023, di Jakarta, Rabu, 27 Desmeber.

Sementara itu, Ketua Forum Transportasi Lingkungan dan Energi MTI Indira Darmoyono mengaku tidak menyarankan subsidi kendaraan listrik diarahkan untuk kendaraan pribadi.

Pasalnya, selama ini kemacetan yang masih terjadi pada kota-kota besar di Indonesia bersumber dari kendaraan pribadi.

Indira mengatakan semakin banyak kendaraan pribadi, kemacetan pun mungkin tetap akan terjadi. Sekalipun itu adalah kendaraan listrik yang ramah lingkungan.

Menurut Indira, hal yang perlu dilakukan adalah mengajak masyarakat untuk mau beralih menggunakan transportasi umum.

Karena itu, ia menilai, subsidi kendaraan listrik lebih baik untuk diarahkan ke transportasi umum.

“Kalau tingkat penggunaan pribadi tinggi (termasuk kendaraan listrik) itu akan tetap membuat kemacetan, yang benar adalah memindahkan masyarakat ke transportasi umum,” kata Indira.