Vietnam Perintahkan Perusahaan Teknologi dan Media Sosial Simpan Data Pengguna di Dalam Negeri
Pemerintah Vietnam minta perusahaan teknologi simpan data pengguna di dalam negeri. (foto: dok. pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Vietnam telah memerintahkan perusahaan teknologi untuk menyimpan data pengguna mereka secara lokal dan mendirikan kantor lokal. Ini adalah langkah terbaru Vietnam untuk memperketat aturan keamanan siber.

Aturan baru, yang dikeluarkan dalam keputusan pada Rabu, 17 Agustus, akan berlaku untuk perusahaan media sosial seperti Google  milik Alphabet Inc. dan Facebook milik Meta, serta operator telekomunikasi, dan akan berlaku mulai 1 Oktober.

"Data semua pengguna internet mulai dari catatan keuangan dan data biometrik hingga informasi tentang etnis dan pandangan politik masyarakat, atau data apa pun yang dibuat oleh pengguna saat berselancar di internet harus disimpan di dalam negeri," kata keputusan itu, seperti dikutip oleh Reuters.

Pihak berwenang akan memiliki hak untuk mengeluarkan permintaan pengumpulan data untuk tujuan penyelidikan dan meminta penyedia layanan untuk menghapus konten jika dianggap melanggar pedoman pemerintah, tambah keputusan tersebut.

Perusahaan asing akan memiliki waktu 12 bulan untuk mendirikan penyimpanan data lokal dan kantor perwakilan setelah menerima instruksi dari Menteri Keamanan Publik, dan harus menyimpan data di darat untuk jangka waktu minimal 24 bulan, menurut keputusan tersebut.

Dua perusahaan teknologi yang dihubungi oleh Reuters, Google dan Meta, tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Pemerintah Vietnam yang dijalankan oleh Partai Komunis, yang mempertahankan sensor media yang ketat dan menoleransi sedikit perbedaan pendapat. Aturan ini telah memperketat aturan internet selama beberapa tahun terakhir, yang berpuncak pada undang-undang keamanan siber yang mulai berlaku pada 2019 dan pedoman nasional tentang perilaku media sosial yang diperkenalkan pada Juni tahun lalu.