Mengapa E-Commerce Berkembang Pesat? Inilah Faktor Penyebabnya
E-commerce berkembang pesat (Freepik)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Tren penggunaan e-commerce atau jual beli online terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Indonesia dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia, menjadi pasa e-commerce terbesar di Asia Tenggara. Apalagi saat ini telah bermunculan berbagai platform belanja online. Lantas mengapa e-commerce berkembang pesat. 

Aktivitas jual beli semakin mudah dan praktis berkat perkembangan teknologi digital. Kelebihan ini tidak hanya dirasakan bagi pembeli atau pelanggan, namun juga dinikmati oleh para seller. Banyak perusahaan di bidang teknologi pun berlomba-lomba menghadirkan platform untuk memenuhi kebutuhan perdagangan orang-orang di seluruh dunia. 

Mengapa E-Commerce Berkembang Pesat?

Pertumbuhan industri e-commerce berkembang pesat dan disambut baik orang. Shopee menempati urutan pertama sebagai e-commerce paling banyak diakses oleh pengguna di Indonesia pada tahun 2023. 

Kebutuhan belanja online juga semakin termanjakan dengan adanya berbagai e-commerce selain toko oren tersebut, seperti Tokopedia, Bli-Bli, Lazada, dan lainnya. Bahkan platform media sosial TikTok pun tak mau ketinggalan riding the wave, dengan menghadirkan TikTok Shop. Mengapa e-commerce berkembang pesat, ternyata ini penyebabnya.

Peningkatan Populasi Penduduk

Faktor dominan yang mendorong pertumbuhan e-commerce adalah meningkatnya populasi yang signifikan. Pada tahun 2019, jumlah penduduk kelas menengah di Indonesia mengalami lonjakan sebesar 21% dari total populasi. 

Meski pada tahun 2023 dan beberapa tahun mendatang pertumbuhan penduduk di Indonesia diprediksi melambat atau mengalami penurunan, namun populasinya masih termasuk jajaran yang terbesar di dunia. Tingkat pertambahan jumlah penduduk ini memengaruhi pola belanja online.

Meningkatnya Pengguna Smartphone

Perusahaan smartphone terus menawarkan produk-produk ponsel yang mendukung kemudahan akses internet bagi setiap orang. Target ini pun mengalami trek yang positif karena terbukti dengan fakta bahwa hampir 89% dari populasi Indonesia telah memanfaatkan ponsel pintar pada tahun 2020.

Penyebaran luas penggunaan smartphone di Indonesia dipengaruhi oleh kebutuhan zaman. Pandemi telah mendorong kebutuhan bagi siswa untuk memiliki perangkat seperti smartphone dan laptop. Ditambah lagi harga smartphone di Indonesia cukup terjangkau, sehingga dapat dimiliki oleh berbagai lapisan masyarakat.

Pengguna Internet Semakin Banyak

Jumlah pengguna internet di Indonesia sejalan dengan pertumbuhan pengguna smartphone. Data menunjukkan bahwa 70% dari pengguna internet di Indonesia memanfaatkan ponsel pintar untuk mengakses internet.

Ketika berbicara tentang transaksi di platform perdagangan daring, pengguna smartphone memainkan peran utama dengan andil hampir 75%, melebihi transaksi online yang dilakukan melalui laptop atau komputer pribadi.

Tingginya Pengguna Media Sosial

Biasanya, keputusan pembelian di platform perdagangan daring juga terpengaruh oleh strategi pemasaran yang dilakukan oleh seller melalui media sosial. Oleh karena itu, besarnya jumlah pengguna media sosial di Indonesia memiliki dampak yang signifikan terhadap percepatan pertumbuhan e-commerce.

Dengan jumlah pengguna yang sangat banyak, tidaklah mengherankan jika sejumlah besar aktivitas perdagangan berlangsung di dalam lingkup media sosial tersebut. Peranan influencer juga mampu memainkan peran penting dalam mendorong pengguna media sosial untuk melibatkan diri dalam transaksi e-commerce tertentu.

Perusahaan Teknologi Finansial Turut Berkembang

Faktor lain yang juga mempengaruhi pertumbuhan e-commerce di Indonesia adalah perkembangan teknologi finansial. Pada pertengahan tahun 2018, sekitar 66% penduduk Indonesia masih belum memiliki rekening bank.

Namun, seiring dengan munculnya lebih banyak platform e-commerce, penggunaan rekening bank dan transaksi nontunai mengalami peningkatan yang drastis. Data yang dihimpun dari Bank Indonesia menunjukkan bahwa total transaksi nontunai yang tercatat pada tahun 2020 mencapai angka sekitar Rp126,95 Triliun, jauh meningkat dari angka sebelumnya yang hanya mencapai Rp47,19 Triliun.

Peningkatan drastis dalam penggunaan uang elektronik ini memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan pesat pasar daring di Indonesia. Kepuasan atas kemudahan pembayaran melalui e-money membuat masyarakat Indonesia lebih cenderung untuk berbelanja di platform toko online.

Demikianlah jawaban mengapa e-commerce berkembang pesat. Pertumbuhan industri e-commerce tidak bisa dipisahkan dari faktor meningkatkan pengguna smartphone dan media sosial. Peningkatan aktivitas jual beli online yang kemudian terjadi ini memberikan kontribusi baik bagi pelaku bisnis atau UMKM. 

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI . Kamu menghadirkan terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.