Bagikan:

JAKARTA - Google Alphabet Inc kini mampu  menggabungkan mata dan lengan robot fisik dengan pengetahuan dan keterampilan percakapan dari chatbot virtual untuk membantu karyawannya mengambil soda dan keripik dari ruang istirahat dengan mudah.

Para pelayan mekanik, yang ditunjukkan tersebut telah beraksi di hadapan wartawan pekan lalu,  guna mewujudkan terobosan kecerdasan buatan yang membuka jalan bagi robot multiguna yang mudah dikendalikan. Robot ini mampu melakukan tugas tunggal dan terstruktur seperti menyedot debu atau berjaga-jaga.

Namun Robot Google ini belum siap untuk dijual secara komersial. Pasalnya mereka hanya melakukan beberapa lusin tindakan sederhana, dan perusahaan belum menyematkannya dengan fitur pemanggilan "OK, Google" yang akrab bagi konsumen.

Sementara Google mengatakan saat ini sedang mengejar pengembangan secara bertanggung jawab, atau adopsi pada akhirnya dapat menghentikan kekhawatiran seperti robot menjadi mesin pengawasan, atau dilengkapi dengan teknologi obrolan yang dapat memberikan tanggapan ofensif, seperti yang dialami Meta Platform Inc  dan lainnya dalam beberapa tahun terakhir.

"Ini akan memakan waktu cukup lama sebelum kita benar-benar dapat memahami dampak komersial langsung," kata Vincent Vanhoucke, Direktur Senior untuk penelitian robotika Google, seperti dikutip Reuters.

Ketika diminta untuk membantu membersihkan tumpahan, robot Google menyadari bahwa mengambil spons adalah respons yang bisa dilakukan dan lebih masuk akal daripada meminta maaf karena telah menimbulkan kekacauan.

Robot menafsirkan perintah yang diucapkan secara alami, menimbang tindakan yang mungkin dilakukan terhadap kemampuan mereka dan merencanakan langkah-langkah yang lebih kecil untuk mencapai permintaan.

Menurut Google, Rantai tindakan ini dimungkinkan dengan memasukkan robot dengan teknologi bahasa yang menarik pemahaman dunia dari Wikipedia, media sosial, dan halaman web lainnya. AI serupa mendasari chatbots atau asisten virtual, tetapi belum pernah diterapkan pada robot secara luas sebelumnya.

Ini meluncurkan upaya dalam sebuah makalah penelitian pada bulan April. Menggabungkan AI bahasa yang lebih canggih sejak itu telah meningkatkan keberhasilan robot pada perintah menjadi 74% dari 61%, menurut posting blog Google pada Selasa, 16 Agustus.

Rekan anak perusahaan Alphabet, Everyday Robots, yang bertugas mendesain robot, menyatakan untuk saat ini tugas robot itu akan tetap terbatas pada upaya mengambil makanan ringan untuk karyawan.