Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Urusan Digital Taiwan berencana untuk menerapkan teknologi terdesentralisasi ke portal webnya dalam upaya melawan serangan siber. Inter Planetary File System (IPFS) adalah teknologi Web3 yang akan digunakan pejabat pemerintah Taiwan untuk berbagi file terdesentralisasi.

IPFS mengidentifikasi konten melalui hash file, yang memungkinkan file yang disimpan oleh banyak pihak dapat ditemukan di mana saja dan dapat diakses dengan HTTP sederhana.

Perkembangan ini terjadi setelah kunjungan kontroversial Ketua DPR Amerika Serikat, Nancy Pelosi, ke Taiwan, meskipun ada peringatan dari China daratan.

Sejak kunjungan tersebut, situs web pemerintah telah menghadapi beberapa serangan yang bersumber dari China daratan. Ini termasuk serangan penolakan layanan (DDoS) terdistribusi yang membuat beberapa situs di Taiwan tidak dapat diakses.

Kunjungan Pelosi ke Taiwan tidak hanya mengguncang perahu secara geopolitik tetapi juga membuat gelombang di pasar crypto. Bitcoin naik ke resistensi hariannya di  23.500 dolar AS pada 3 Agustus, hari berikutnya.

Namun, situs MODA baru mendapatkan perubahan melalui penerapan teknologi Web3 dan saat ini memiliki file dan indeks situs asli yang tersedia di IPFS.

Menteri Digital Taiwan, Audrey Tang, mengatakan kepada media resmi pemerintah bahwa sampai sekarang, situs MODA belum diserang sejak memulai debutnya pada hari yang sama ketika militer China memulai latihannya.

Tang mengatakan situs tersebut menggunakan kombinasi alat Web3 dan Web2.

“Ini menggunakan struktur Web3, yang terkait dengan komunitas blockchain global dan jaringan tulang punggung Web2 global. Jadi jika bisa dihapus, semuanya mulai dari Ethereum hingga NFT akan dihapus, yang sepertinya tidak mungkin,” kata Tang sepertyi dikutip  Cointelegraph.

Menurut pejabat di Taipei, Taiwan mengalami hampir 5 juta serangan siber setiap hari atau setidaknya memindai kerentanan sistem tahun lalu.

Implementasi teknologi Web3 merupakan langkah positif menuju implementasi teknologi yang sedang berkembang. Meskipun Tang memang menyoroti risiko aset Web3 lainnya seperti crypto dalam aktivitas seperti pencucian uang.

Hubungan Taiwan dengan crypto memang pasang surut. Baru-baru ini, negara tersebut secara tidak langsung melarang pembelian cryptocurrency dengan kartu kredit setelah kepala regulator keuangan membandingkan cryptocurrency dengan perjudian online.

Meskipun demikian, negara tersebut, seperti banyak negara lain di seluruh dunia, sedang menguji coba mata uang digital bank sentralnya sendiri (CBDC). Saat ini, mereka mendistribusikan mata uang digitalnya ke lima bank Taiwan untuk didistribusikan.