Bantah Bocorkan Data Penggunanya, TikTok akan Beri Peneliti Akses API ke Informasi Rahasia Perusahaan
TikTok berikan akses API ke informasi rahasia untuk senator AS (foto: Unsplash) 

Bagikan:

JAKARTA - Beberapa bulan lalu, beberapa klaim yang menyatakan bahwa karyawan dari aplikasi buatan perusahaan ByteDance, TikTok di China memiliki akses data ke pengguna TikTok di AS. 

Menanggapi hal tersebut, perusahaan akhirnya mengumumkan kalau mereka akan memberikan lebih banyak transparansi kepada peneliti, akademisi, dan pakar terhadap platform dan sistem moderasinya. 

TikTok akan menyiapkan akses API untuk para peneliti dapat meneliti platform TikTok dengan mudah. Saat ini, API tersebut masih dalam proses pengembangan dan akan tersedia untuk peneliti terpilih di akhir tahun. 

Selain itu, TikTok juga sedang mengembangkan akses API untuk meneliti sistem moderasi yang akan tersedia pada musim gugur ini di Pusat Transparansi dan Akuntabilitas TikTok. 

"API sistem moderasi ini akan memberikan peneliti terpilih cara yang efektif untuk mengevaluasi sistem moderasi konten kami dan memeriksa konten yang ada yang tersedia di platform kami," kata Vanessa Pappas, Chief Operating Officer, TikTok dalam rilisnya. 

Dari sana, Pappas menambahkan, peneliti dapat mengunggah kontennya sendiri untuk melihat bagaimana konten tersebut ditolak, diizinkan, atau diteruskan ke moderator untuk di evaluasi lebih lanjut. 

Untuk lebih transparan, TikTok akan memberikan akses API ke informasi rahasia kepada Pakar independen di Dewan Penasihat Konten AS dan Dewan Penasihat Keamanan TikTok untuk dianalisis lebih lanjut. 

"Inisiatif-inisiatif ini berjalan dengan baik dan akan diluncurkan dalam beberapa bulan mendatang tahun ini," tandasnya. 

Langkah-langkah tersebut diambil ketika TikTok berusaha membuktikan bahwa itu bukan ancaman keamanan nasional karena koneksi perusahaan induknya ke China.

Di saat yang sama, TikTok berencana akan memindahkan semua data penggunanya di AS ke cloud Oracle yang disimpan di AS. 

Menanggapi surat dari senator AS yang prihatin terhadap kebijakan TikTok, perusahaan asal China itu memberikan tanggapan bahwa karyawannya di China tunduk kepada serangkaian kontrol keamanan siber dan protokol persetujuan otorisasi yang diawasi oleh tim keamanan TikTok yang berbasis di AS.